LONDON. Masyarakat Inggris bereaksi menentang rencana langkah penghematan anggaran yang diumumkan Perdana Menteri Inggris, George Osborne. Mereka melakukan demonstrasi besar-besaran. Lebih dari dua juta pekerja di sektor publik melakukan mogok kerja untuk menentang rencana aturan kenaikan usia pensiun. Para pekerja di sektor publik harus membayar lebih dari kenaikan pajak dan harus bekerja lebih lama untuk bisa mendapatkan dana pensiun mereka.Lebih jauh, para pekerja juga harus dipaksa menerima kenyataan bahwa gaji mereka tidak akan naik dalam dua tahun ke depan. Rencana ini tentu dianggap tidak adil bagi para pekerja. Mereka pun melakukan demonstrasi yang menjadi penggalangan masa terbesar dalam sejarah Inggris. Kepala Sekretaris Kementerian Keuangan, Rachel Reeves, bilang, mereka tidak mendukung aksi mogok pegawai ini. Tapi pemerintah memang perlu memikirkan untuk memberi kompensasi bagi pekerja di sektor publik karena rencana penghematan ini."Kita mengerti mengapa mereka protes. Karena akan ada peningkatan pajak bagi pekerja di sektor publik dalam program penghematan pengeluaran negara ini," katanya.GMB, salah satu serikat pekerja terbesar di Inggris turun ke jalan untuk meminta keadilan. Pemimpin GMB, Paul Kenny bilang, rencana ini merupakan ketidakadilan yang memalukan. "Tidak diragukan lagi, besok akan ada lebih banyak pekerja yang akan mogok kerja," kata Kenny. Pemogokan kerja selama 24 jam ini bakal mengganggu operasional layanan publik seperti pengadilan, pusat-pusat komunitas, layanan tes mengemudi hingga perpustakaan. Pekerja di sektor publik seperti polisi dan pegawai di sektor transportasi seperti petugas pengaturan jalan dan lampu merah akan ikut berdemo. Sekolah juga akan tutup karena para pengajar pun ikut turun ke jalan.Lebih jauh, sektor penerbangan juga akan terganggu serta di sektor kesehatan, operasi yang tidak darurat akan ditunda lantaran jumlah dokter yang bekerja berkurang drastis.
Inggris rencanakan penghematan ekstrem, pekerja gelar mogok massal
LONDON. Masyarakat Inggris bereaksi menentang rencana langkah penghematan anggaran yang diumumkan Perdana Menteri Inggris, George Osborne. Mereka melakukan demonstrasi besar-besaran. Lebih dari dua juta pekerja di sektor publik melakukan mogok kerja untuk menentang rencana aturan kenaikan usia pensiun. Para pekerja di sektor publik harus membayar lebih dari kenaikan pajak dan harus bekerja lebih lama untuk bisa mendapatkan dana pensiun mereka.Lebih jauh, para pekerja juga harus dipaksa menerima kenyataan bahwa gaji mereka tidak akan naik dalam dua tahun ke depan. Rencana ini tentu dianggap tidak adil bagi para pekerja. Mereka pun melakukan demonstrasi yang menjadi penggalangan masa terbesar dalam sejarah Inggris. Kepala Sekretaris Kementerian Keuangan, Rachel Reeves, bilang, mereka tidak mendukung aksi mogok pegawai ini. Tapi pemerintah memang perlu memikirkan untuk memberi kompensasi bagi pekerja di sektor publik karena rencana penghematan ini."Kita mengerti mengapa mereka protes. Karena akan ada peningkatan pajak bagi pekerja di sektor publik dalam program penghematan pengeluaran negara ini," katanya.GMB, salah satu serikat pekerja terbesar di Inggris turun ke jalan untuk meminta keadilan. Pemimpin GMB, Paul Kenny bilang, rencana ini merupakan ketidakadilan yang memalukan. "Tidak diragukan lagi, besok akan ada lebih banyak pekerja yang akan mogok kerja," kata Kenny. Pemogokan kerja selama 24 jam ini bakal mengganggu operasional layanan publik seperti pengadilan, pusat-pusat komunitas, layanan tes mengemudi hingga perpustakaan. Pekerja di sektor publik seperti polisi dan pegawai di sektor transportasi seperti petugas pengaturan jalan dan lampu merah akan ikut berdemo. Sekolah juga akan tutup karena para pengajar pun ikut turun ke jalan.Lebih jauh, sektor penerbangan juga akan terganggu serta di sektor kesehatan, operasi yang tidak darurat akan ditunda lantaran jumlah dokter yang bekerja berkurang drastis.