Inggris Sepakat Gabung Pakta Perdagangan Bebas Trans-Pasifik CPTPP



KONTAN.CO.ID - LONDON. Inggris melakukan manuver menarik dengan mengumumkan telah mencapai kesepakatan untuk bergabung dengan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP). Langkah ini membuka peluang Inggris untuk kembali memiliki hubungan perdagangan internasional yang luas pasca keluar dari Uni Eropa.

Bergabungnya Inggris ke CPTPP ini disampaikan langsung oleh sang perdana menteri, Rishi Sunak, pada hari Jumat (31/3). Ini sekaligus menjadi kesepakatan perdagangan terbesar sejak Brexit.

"Bergabung dengan CPTPP menempatkan Inggris di pusat kelompok ekonomi Pasifik yang dinamis dan berkembang. Kesepakatan ini menunjukkan manfaat ekonomi nyata dari kebebasan pasca-Brexit kami," kata Sunak, seperti dikutip Reuters.


Baca Juga: Kesepakatan Perdagangan Bebas Israel-Uni Emirat Arab Resmi Berlaku Mulai 1 April

Kantor Sunak menyatakan bahwa kesepakatan itu akan meningkatkan ekonomi Inggris hingga £1,8 miliar setiap tahun. Lewat CPTPP, tarif mobil, minuman keras, dan produk susu juga akan dipangkas.

Inggris telah berusaha untuk membangun hubungan perdagangan global setelah keluar dari Uni Eropa pada tahun 2020. Sejak saat itu, Inggris memang menunjukkan ketertarikan pada blok perdagangan yang relatif tumbuh cepat, meski secara geografis cukup jauh.

Baca Juga: Arab Saudi Bergabung dengan Blok Keamanan yang Dipimpin China

CPTPP merupakan blok perdagangan beranggotakan 11 negara, yaitu Singapura, Jepang, Australia, Brunei, Chili, Malaysia, Meksikok, Selandia Baru, Peru, dan Vietnam.

Keanggotaan CPTPP melengkapi Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) bilateral yang dimiliki Inggris dengan sebagian besar negara anggota. 

Inggris telah menyetujui kesepakatan perdagangan pasca-Brexit baru dengan Australia dan Selandia Baru. Pada tahun 2020, Inggris juga menyetujui FTA dengan Jepang.

Saat ini Inggris juga sedang dalam pembicaraan dengan Kanada dan Meksiko mengenai FTA baru, karena sempat membatalkan kesepakatan perdagangan Uni Eropa sebelumnya pada akhir tahun 2020.