KONTAN.CO.ID - Pemerintah Inggris sedang mempersiapkan kebijakan yang akan mengatur larangan membeli rokok bagi anak-anak dengan usia 15 tahun ke bawah. Rencana Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, ini akhirnya disahkan melalui pemungutan suara parlemen pertama pada tanggal 16 April, meskipun puluhan anggota parlemennya memberikan suara menentangnya. Program Sunak ini rupanya ditentang banyak anggota Partai Konservatif yang berkuasa, termasuk mantan perdana menteri Liz Truss dan Boris Johnson.
Kedua mantan Perdana Menteri Inggris itu merasa negara tidak boleh ikut campur dalam cara masyarakat menjalani kehidupan mereka.
Baca Juga: Menlu Inggris David Cameron: Dukungan Inggris ke Israel 'Bukannya Tanpa Syarat' Melansir
Reuters, rancangan undang-undang (RUU) itu disahkan melalui pemungutan suara di Parlemen Inggris dengan 383 mendukung dan 67 menentang. Berdasarkan aturan yang berlaku di Inggris, RUU itu akan maju ke tahap berikutnya di Parlemen. Di sana, rincian aturan masih mungkin untuk diubah. Menariknya, para anggota parlemen diberi hak untuk memberikan suara bebas terhadap RUU tersebut, yang berarti mereka tidak harus memberikan suara sesuai dengan garis partai. Dalam pemungutan suara untuk RUU tersebut, 57 tokoh konservatif, yang ada di partai yang sama dengan Sunak, memberikan suara menentang. Penolakan itu memberikan tekanan baru bagi Sunak yang telah menghadapi kritik dari partainya mengenai isu-isu mulai dari perubahan iklim hingga kebijakan pertahanan.
Baca Juga: Respons Serangan Iran, Kabinet Perang Israel Akan Bertemu Untuk Ketiga Kalinya Di saat yang sama, ada dukungan kuat terhadap larangan tersebut dari para ahli medis dan kesehatan serta badan amal. Data mereka menunjukkan bahwa merokok menyebabkan 80.000 kematian setiap tahunnya. Jajak pendapat yang dilakukan oleh YouGov menunjukkan, larangan merokok merupakan hal yang populer, dengan sepertiga pemilih mendukung pendekatan bertahap. Sebanyak 30% responden mendukung larangan merokok bagi semua orang. Menurut perkiraan Kantor Statistik Nasional Inggris tahun 2022, sekitar 6,4 juta orang adalah perokok. Angka itu setara dengan sekitar 13% dari populasi orang dewasa.