Inggris Tangguhkan Ekspor Senjata ke Israel



KONTAN.CO.ID - Penerintah Inggris menangguhkan beberapa penjualan senjata ke Israel. Mereka mengkhawatirkan adanya risiko peralatan tersebut digunakan untuk melakukan pelanggaran serius terhadap hukum internasional.

Dilansir dari BBC, Menteri Luar Negeri David Lammy mengatakan Inggris akan menangguhkan 30 dari 350 lisensi ekspor senjata ke Israel. Peralatan yang terkena dampak termasuk suku cadang untuk jet tempur, helikopter, dan pesawat nirawak.

Namun, suku cadang yang dibuat di Inggris untuk pesawat tempur F35 yang digunakan Israel untuk menyerang target di Gaza tidak akan dimasukkan dalam larangan Inggris karena pesawat tersebut diproduksi sebagai bagian dari program global.


Keputusan penangguhan ekspor ini lebih condong bersifat politis dari pada militer. Penjualan senjata Inggris ke Israel hanya 1% dari impor pertahanan negara tersebut. Sejauh ini As masih menjadi pemasok terbesar ke Israel. Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm porsinya mencapai 69% antara tahun 2019 dan 2023.

Baca Juga: WHO: Israel dan Hamas Sepakat Hentikan Sementara Perang di Jalur Gaza

Diskusi tentang penangguhan penjualan senjata sebenarnya sudah di mulai saat pemerintahan partai konservatif terakhir, tetapi baru mencapai puncaknya di bawah pemerintahan partai buruh yang baru. Partai Buruh mengatakan tidak mengubah posisinya dalam mendukung keamanan Israel.

Dua minggu setelah berkuasa, Partai Buruh mengumumkan akan melanjutkan pendanaan UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina setelah meninjau dugaan hubungan antara stafnya dan kelompok teroris.

Beberapa hari kemudian Partai Buruh mengumumkan akan membatalkan rencana untuk menantang hak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengajukan surat perintah penangkapan bagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Juga: Israel Setujui Jeda Kemanusiaan di Gaza untuk Salurkan Vaksin Polio

Pemerintah Buruh telah menyerukan gencatan senjata segera dalam perang antara Israel dan Hamas, pembebasan semua sandera dan peningkatan jumlah bantuan untuk warga sipil di Gaza.

Beberapa anggota parlemen Partai Buruh telah mendesak Perdana Menteri Keir Starmer untuk bertindak lebih jauh dan melarang penjualan senjata Inggris ke Israel sepenuhnya.

Sementara itu Juru bicara urusan luar negeri Partai Demokrat Liberal Layla Moran mengatakan partainya akan meneliti dengan saksama rincian pengumuman tersebut, termasuk lisensi ekspor yang belum ditangguhkan oleh pemerintah.

"Kami khawatir keputusan itu dibuat semata-mata berdasarkan risiko penggunaan di Gaza dan bukan di Tepi Barat," tambahnya.

Kampanye Melawan Perdagangan Senjata mengatakan bahwa sejak 2008, Inggris telah memberikan lisensi ekspor senjata kepada Israel senilai total £574 juta atau setara US$ 727 juta. 

Editor: Putri Werdiningsih