KONTAN.CO.ID - LONDON. Inggris ingin memelopori perjanjian global penghentian pembiayaan lintas batas proyek batubara. Seorang menteri senior pemerintah mengatakan rencana itu pad asaat menjadi tuan rumah konferensi iklim utama pada November mendatang. Alok Sharma, menteri yang bertanggung jawab atas persiapan KTT COP26 PBB di Glasgow, mengatakan, tindakan signifikan diperlukan untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri. Suhu itu merupakan ambang batas yang menurut para ilmuwan bisa mencegah dampak terburuk perubahan iklim. "Jika kita serius tentang 1,5 derajat, Glasgow harus menjadi COP yang menyerahkan batu bara ke sejarah," kata Sharma dalam kutipan pidato yang akan dia sampaikan Jumat malam.
Baca Juga: Konflik Gaza meningkat dengan serangan roket dan serangan udara "Kami bekerja secara langsung dengan pemerintah, dan melalui organisasi internasional, untuk mengakhiri pembiayaan batu bara internasional. Ini adalah prioritas pribadi," tambahnya. Inggris saat ini menghasilkan 2% listriknya dari batubara, turun dari 40% pada tahun 2020, dan berencana untuk sepenuhnya menghentikan penggunaan batu bara sebagai sumber listrik pada tahun 2024. Namun aktivis lingkungan mengatakan lembaga keuangan Inggris memainkan peran utama dalam pendanaan tambang batubara dan pembangkit listrik tenaga batubara di tempat lain di dunia. Baca Juga: 10 hal yang perlu Anda ketahui sebelum membeli kripto, mulai Bitcoin hingga Degacoin