Ingin beli asuransi kesehatan? Simak beberapa hal yang perlu diperhatikan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru-baru ini jagat maya dihebohkan oleh seorang publik figur yang merasa di-scam oleh salah satu brand asuransi karena permasalahan klaim asuransi kesehatan.

Terlepas dari penyebabnya, tidak dipungkiri bahwa hal tersebut kini tengah menjadi topik hangat pembicaraan akan pentingnya memiliki asuransi kesehatan atau tidak. 

Sakit merupakan kejadian tak terduga yang dapat menimpa siapa saja, termasuk diri sendiri dan keluarga. Dengan proteksi yang didapat dari asuransi, maka Anda akan lebih tenang dalam menjalani hidup dan tidak kebingungan jika harus mengeluarkan dana besar untuk kebutuhan berobat. 


Pada intinya, asuransi adalah produk keuangan yang ditujukan untuk manajemen risiko finansial yang timbul ketika kita jatuh sakit.   Asuransi kesehatan adalah asuransi yang menanggung biaya pengobatan hingga perawatan medis lainnya apabila tertanggung sakit. Hal itu bisa berupa rawat jalan, rawat inap, atau pembedahan.

Untuk mendapatkan perlindungan terhadap risiko-risiko tersebut, tentu saja setiap nasabah asuransi harus membayar premi atau iuran ke perusahaan.

Baca Juga: Wanda Hamidah mengaku menyesal pakai Prudential, ini jawaban manajemen Prudential

Perencana keuangan sekaligus Financial Educator Lifepal, Aulia Akbar mengungkapkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika hendak membeli produk asuransi kesehatan. 

Pertama, kata Aulia, sesuaikan dengan kondisi kesehatan saat ini dan kenali besaran manfaat asuransinya.

"Anggap saja, Anda memiliki gaya hidup yang sehat dan terbilang jarang sakit, buatlah estimasi seputar peluang terburuknya adalah mengalami risiko rawat inap dua kali dalam setahun. Ketahuilah dengan seksama mengenai plafon manfaat asuransi kesehatan Anda, mulai dari biaya kamar, dokter, pembedahan, biaya aneka perawatan dan lain sebagainya," jelas Aulia dalam siaran pers, Selasa (12/10).

Setelah itu kalkulasikan dengan biaya rawat inap saat ini. Dengan begitu kamu bisa tahu kira-kira nilai limit tahunan asuransi yang dibutuhkan dalam setahun.

Kedua, pahami sistem asuransi kesehatan Anda di polis. Setiap perusahaan asuransi kesehatan memiliki sistem atau ketentuan cara kerja yang berbeda-beda. Ketentuan tersebut umumnya tertulis dengan jelas dalam polis asuransi. 

Aulia menyebut, beberapa asuransi bisa memberikan pelayanan kesehatan hingga jangkauan luar negeri, sementara itu beberapa produk lainnya tidak. Karena itu, sangat penting untuk mempelajari polis asuransi kesehatan yang kita miliki. Jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan para agen atau broker mengenai produk yang ingin Anda beli.

Ketiga, cari tahu kredibilitas perusahaan asuransi. Dalam memilih asuransi kesehatan, penting sekali untuk mengetahui kredibilitas perusahaan asuransi terkait.  Pasalnya, perusahaan inilah yang akan menanggung biaya berobat Anda nantinya, dan sebagai nasabah, Anda harus menyetor uang premi (iuran) sebagai ke perusahaan asuransi yang bersangkutan.

"Segera cari tahu juga apakah perusahaan memiliki izin usaha resmi yang diakui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kemudian, pelajari juga laporan tahunan perusahaan apakah terbilang sehat dan mampu membayarkan klaim nasabah dengan baik atau tidak," katanya.

Kesehatan perusahaan asuransi ditunjukkan dari Risk Based Capital atau yang biasa dikenal dengan singkatan RBC adalah metode pengukuran batas tingkat solvabilitas untuk melihat tingkat kesehatan keuangan perusahaan asuransi.

Ketentuan Risk Based Capital atau RBC minimum menurut OJK , berdasarkan POJK No. 71/POJK.05/2016, adalah 120%.

"Terakhir, pilih asuransi kesehatan dengan rumah sakit rekanan Luas. Pastikan rumah sakit rekanannya tersebar luas di wilayah domisili Anda saat ini. Dengan begitu Anda dapat lebih mudah mengakses dan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai perjanjian polis," tandas Aulia.

Selanjutnya: Medical check-up penting dilakukan, AIA luncurkan program bersama Prodia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi