Ingin Berinvestasi di Jam Tangan Mewah, Simak Rekomendasi Perencana Keuangan Berikut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga jam tangan mewah kembali melonjak. Bagi Anda yang gemar mengoleksi penunjuk waktu bernilai ratusan hingga miliaran rupiah ini bisa dijadikan instrumen investasi. 

Financial Planner Finansia Consulting Eko Endarto menyatakan setiap barang bisa jadi koleksi, namun setiap koleksi tidak bisa dijadikan instrumen investasi. Agar bisa dinyatakan sebagai barang investasi, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh suatu barang. 

“Pertama, barang tersebut harus bersifat langka atau terbatas. Kedua, barang tersebut diproduksi secara eksklusif. Ketiga, barang tersebut diakui oleh komunitasnya,” ujar Eko kepada Kontan.co.id pada Jumat (20/5). 


Ia menilai komunitas ini memiliki peran yang sangat krusial saat berniat menjadikan barang koleksi sebagai investasi. Lantaran komunitas ini akan menjadi wadah untuk mengetahui harga, kualitas, dan nilai valuasi dari barang tersebut. 

“Karena harga barang koleksi itu ditentukan oleh kesepakatan komunitasnya. Bukan orang umum, karena bila ditawarkan ke sembarangan orang belum tentu mau. Di komunitas juga tempat kita menjual barangnya saat ingin merealisasikan keuntungan,” tuturnya. 

Baca Juga: Pasokan Berkurang, Bisnis Jam Tangan Mewah Kembali Panas

Ia menekankan, investasi pada barang koleksi seperti jam mewah harus untuk horizon waktu jangka panjang. Juga menggunakan uang yang dingin alias uang berlebih. 

“Tapi keuntungannya juga tak terbatas karena orang beli bukan karena butuh tapi suka. Suka itu tidak ada batasnya,” jelasnya. 

Selanjutnya, juga harus memperhatikan biaya perawatan. Lantaran barang koleksi bukanlah barang likuid yang bisa beli sekarang lalu dijual di hari berikutnya. 

Memang, saat banyak pembeli telah mengencangkan ikat pinggang mereka untuk memerangi melonjaknya biaya hidup, pembeli kaya malah menghabiskan dana untuk berburu jam tangan mewah. Maklum, biasanya dana tersebut digunakan untuk berjalan dan hiburan. 

Pengecer pun diuntungkan dengan melonjaknya penjualan online dan di toko-toko setelah dibuka kembali. Ini membuat pamor jam tangan mewah kembali mentereng lantaran pasokan makin tipis dan harga melonjak tajam. 

Watches of Switzerland PLC melaporkan kenaikan penjualan sebesar 48% menjadi £204 juta pada kuartal keempat, mengutip Bloomberg pada Jumat (20/5). Sedangkan penjualan untuk sepanjang 2021 meningkat 40% menjadi £1,24 miliar (US$ 1,54 miliar), didorong oleh divisi Amerika dan toko baru di Amerika Serikat. 

Penjual yang menjajal brand Rolex, Omega, hingga Breitling Ini mengakui, Inggris masih menjadi pasar utamanya yang mencetak penjualan mencapai  £ 810 juta. Meskipun perusahaan tengah gencar melakukan ekspansi membuka berbagai toko di AS. 

Chief Executive Officer Watches of Switzerland Hugh Brian Duffy menyatakan saat ini konsumen semakin memburu Cartier dan Tudor. Meningkatnya permintaan membuat kedua merek ini menjadi langka dan mendorong kenaikan harga. 

“Kita tidak bisa mendapatkan pasokan yang memadai untuk model Santos dari Cartier dan model khusus kronograf dari Tudor, ukup Santos,” kata Duffy. 

Harga untuk Rolex dan beberapa merek mewah Swiss lainnya mulai naik atau turun sedikit di pasar barang bekas setelah naik drastis. Terlepas dari efek itu, dan pukulan dari anjloknya saham dan mata uang kripto, Duffy mengatakan permintaan ritel untuk jam tangan Rolex, Patek Philippe dan Audemars Piguet terus melampaui pasokan.

Baca Juga: Resmi Berlaku 18 Mei 2022, Ini Aturan Perjalanan Rute Domestik Terbaru

“Permintaan di luar skala untuk merek-merek itu. Kami akan senang memiliki lebih banyak dari mereka," katanya.

Seiring dengan itu, Cartier berencana menaikkan harga dalam beberapa minggu ke depan. Ini menjadikannya merek mewah terbaru yang bertaruh bahwa pelanggannya bersedia membelanjakan lebih banyak untuk jam tangan, perhiasan, dan aksesori mewah. 

Kenaikan harga sebagian akan mengimbangi kenaikan mata uang AS dan China terhadap euro, menurut Chief Executive Officer Cr Cyrille Vigneron. Ini juga akan membantu menutupi biaya yang lebih tinggi untuk bahan-bahan utama seperti berlian, platinum, dan emas yang digunakan dalam perhiasan perusahaan, termasuk gelang US$ 275.000 dan anting US$ 104.000.

“Kami berada dalam bisnis jangka panjang, dan kami harus berhati-hati untuk tidak menyesuaikan harga terlalu cepat,” kata Vigneron.

Ia mengatakan potensi kenaikan harga oleh Cartier kemungkinan akan antara 3% dan 5%. Beberapa pengecer Eropa lainnya lebih aktif seperti Chanel, misalnya, telah menaikkan harga beberapa tasnya lebih dari 50%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi