KONTAN.CO.ID - Sebelum Anda membuka deposito lebih baik Anda mengenali terlebih dahulu jenis deposito dan peruntukan yang tepat bagi setiap jenis deposito tersebut. Deposito adalah produk simpanan di bank dengan sistem penyetoran dan penarikannya hanya dapat dilakukan dalam waktu tertentu. Jika Anda hendak mencairkan deposito sebelum tiba waktu jatuh tempo, maka Anda akan dikenai biaya pinalti atau denda yang besarnya tergantung kebijakan masing-masing bank.
Karena itu pastikan bahwa dana yang hendak ditempatkan ke deposito bukanlah dana yang diperlukan dalam waktu dekat. Dengan kata lain deposito sebagai tempat parker dana untuk sementara waktu. Jenis deposito ada 3 macam: 1.Deposito Berjangka Simpanan yang menawarkan jangka waktu pencairan lebih variatif, mulai dari 1,3,6,12,18 dan 24 bulan dan penarikan hanya dapat dilakukan sesuai kesepakatan jatuh tempo saja. Deposito berjangka dapat diterbitkan atas nama perorangan atau lembaga. Pihak bank akan memberikan bunga ke deposito nasabah. Tingkat bunga deposito yang ditawarkan bank akan lebih tinggi ketimbang bunga tabungan. Pemiliki deposito berjangka dapat mengatur agar deposito mereka dapat diperpanjang otomatis setelah waktu jatuh tempo. Layanan ini biasa disebut Automatid Roll Over dan nasabah bisa memilih apakah bunga yang didapatkan dimasukkan ke dalam rekening tabungan atau didepositokan kembali untuk periode deposito berikutnya. Deposito berjangka sangat cocok bagi investor pemula yang ingin aman karena risikonya yang rendah. 2.Sertifikat Deposito Sebuah deposito yang berbentuk sertifikat dan transaksinya dilakukan di pasar uang, sehingga dapat dipindahtangankan. Sertifikat deposito bisa diperjualbelikan, dijadikan jaminan pinjaman atau sekedar dipindahtangankan. Sertifikat deposito, bunga dibayar di muka, tapi dihitung secara diskonto. Artinya, perhitungan bunga tersebut didasarkan selisih nominal akhir dengan biaya yang harus dibayar nasabah. Tenornya pun lebih lama, mencapai 36 bulan. Sertifikat deposito hanya bisa diterbitkan oleh bank umum dan bank pembangunan saja. “Sertifikat deposito lebih cocok bagi Anda yang berencana untuk menjual, mewariskan atau memberikan deposito tersebut kepada orang lain.”jelas Sherly Sintia, CFP, Assistant Consultant di ZAP Finance. Jadi sertifikat deposito lebih likuid dibandingkan deposito berjangka. 3. Deposito On Call Deposito On Call disedikan buat individu maupun perusahaan. Produk deposito on call bisa Anda peroleh baik di bank umum maupun bank syariah. Pencairan bunga deposito on call bisa dilakukan pada saat pencairan deposito, dengan catatan nasabah sudah memberitahukan ke pihak bank bahwa deposito akan diambil atau dicairkan. Deposito cocok bagi Anda yang ingin mencairkan dana dalam waktu singkat, karena tenggat waktunya hanya minimal 3 hari hingga 1 bulan. Sebelum Anda menempatkan dana ke dalam deposito, Anda perlu mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan deposito. Kelebihan deposito:
- Menghasilkan pendapatan per tenor
- Pencatatan rekening deposito cukup mudah menggunakan bilyet deposito
- Rekening deposito tidak membebankan biaya administrasi
- Suku bunga deposito umumnya lebih tinggi disbanding tabungan berjangka
- Deposito dapat dijadikan jaminan pinjaman
- Jumlah setoran deposito lebih tinggi disbanding tabungan berjangka
- Ada biaya pajak yang tinggi yakni 20%
- Ada beberapa alasan yang membuat orang memilih deposito sebagai penempatan dana. Biasanya alasan utama adalah agar memperoleh imbal hasil dan juga dana tidak tergerus karena digunakan untuk keperluan lain di luar rencana.
- Tiap jenis deposito mensyaratkan nominal dana yang berbeda-beda. Sebagai gambaran berikut minimal dana pada tiap jenis deposito:
- Deposito berjangka : umumnya penempatan deposito berjangka mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 1 juta.
- Sertiifikat deposito : setoran awal minimal Rp 1 miliar
- Deposito on call : biasanya deposito on call diterbitkan dalam jumlah yang cukup besar, minimal Rp 100 juta. Bahkan ada yang mensyaratkan setoran minimal Rp 2 miliar.
- Pertimbangkan suku bunga deposito di bank lain
- Pertimbangkan jangka waktu atau tenornya
- Manfaatkan fitur-fitur deposito seperti Automatic Roll Over (ARO)
- Pertimbangkan tingkat suku bunga deposito yang termasuk dalam penjaminan LPS