Ingin diversifikasi, Djasa Ubersakti (PTDU) menimbang garap proyek infrastruktur



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan penghuni baru PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU), Selasa (8/12). Emiten yang bergerak di bidang konstruksi dan perusahaan holding itu melepas 300 juta saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Harga penawaran saham perdana PTDU dipatok Rp 100. Dengan demikan, total dana segar yang berhasil dikantongi emiten ke-47 yang melantai di BEI itu mencapai Rp 30 miliar.

Mengutip prospektusnya yang diunggah di website BEI, PTDU akan memanfaatkan dana yang dihimpun untuk membayar utang ke Bank Rakyat Indonesia (BRI) hingga Rp 5 miliar atau setara 16,66%. Di samping itu, sebesar 44% lainnya atau setara Rp 13,2 miliar untuk pembelian alat dalam rangka peremajaan alat. Sisanya, akan dimanfaatkan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional perusahaan.


"Dengan usia perusahaan yang sudah 49 tahun, IPO adalah stimulus untuk bertransformasi menjadi perusahaan yang lebih berkualitas dan terpercaya. IPO akan meningkatkan nilai korporasi dan menjaga keseimbangan bisnis dalam jangka panjang," jelas Direktur Utama PT Djasa Ubersakti Tbk Heru Putranto dalam acara seremoni virtual pencatatan perdana saham Djasa Ubersakti yang dilakukan pada Selasa (8/12).

Baca Juga: BEI: Sembilan perusahaan dengan aset besar akan IPO di akhir tahun ini

Heru meyakini, strategi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) akan memperkuat langkah PTDU di masa mendatang. Apalagi, kondisi ekonomi di tahun 2021 diprediksi akan lebih baik dibandingkan saat ini.

"PTDU sangat siap menangkap peluang pertumbuhan tersebut," ungkapnya dalam kesempatan yang sama.

Asal tahu saja, selain menggarap proyek-proyek gedung, PTDU juga berencana menggarap proyek-proyek infrastruktur dan investasi. Oleh karenanya, PTDU membuka peluang untuk mengerjakan jasa konstruksi di bidang jalan raya, jalan tol, terminal, saluran irigasi, bendungan, pelabuhan, jembatan, dan bandara. Tidak hanya itu, PTDU berupaya menggerakan kembali bidang minyak dan gas.

Dengan keberagaman jenis proyek yang dikerjakan, PTDU berharap, strategi ini dapat memperbesar peluang pendapatan perusahaan ke depan. Wakil Direktur Utama Rama Adiwena mengungkapkan, langkah ini mempertimbangkan geliat ekonomi ke depan yang dipacu proyek-proyek pemerintah. Oleh karenanya, PTDU akan masuk ke sektor-sektor infrastruktur yang dibiayai oleh pemerintah.

Langkah tersebut semakin mantap mempertimbangkan Fitch Solutions Country Risk & Industry Research yang memprediksi pertumbuhan sektor konstruksi Indonesia pada 2020 masih memperlihatkan angka positif, yaitu 2,1%. Adapun proyek infrastrukutur yang tertunda tahun ini akan dialihkan tahun depan. Di sisi lain, pemerintah juga mengalokasikan dana sebesar Rp 56,5 triliun dalam APBN 2021 untuk digunakan dalam rangka pemulihan ekonomi pasca pandemi virus Covid-19.

Strategi ini mulai menjukkan titik terang. PTDU saat ini telah mengantongi proyek-proyek APBN senilai kurang lebih Rp 180 miliar. Kontrak ini dikantongi bulan Desember 2020 dan akan dikerjakan di tahun 2021.

" Kami terus berupaya dan mengikuti tender-tender. Kami optimistis  bisa mencapai target yang diproyeksi kurang lebih Rp 500 miliar," ungkap Rama kepada Kontan.co.id, ketika dihubungi secara terpisah, Rabu (9/12).

Adapun proyek yang telah dikantongi itu beragam, seperti pembangunan terminal, kampus, maupun dermaga. Di antara ketiganya, pembangunan dermaga merupakan proyek yang digarap dengan pihak swasta yang telah memiliki reputasi teruji kapasitasnya. Di tengah kondisi pasar yang dibayang-bayangi pandemi Covid-19, PTDU memang lebih berhati-hati dalam menerima proyek. PTDU pun memiliki komite internal khusus untuk melakukan seleksi atas proyek-proyek swasta yang dibidik.

Baca Juga: Melantai di BEI, Djasa Ubersakti (PTDU) akan memakai dana IPO untuk peremajaan alat

Editor: Khomarul Hidayat