Ingin jadi pemain digital payment nomor wahid, GoPay gencar lakukan kolaborasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna meningkatkan persaingan pada bisnis uang elektronik, pemain industri ini memiliki strategi khusus. GoPay milik PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (GoJek) memilih strategi kolaborasi.

Managing Director GoPay Budi Gandasoebrata mengatakan, kolaborasi adalah salah satu strategi utama GoPay sehingga tetap menjadi pembayaran digital nomor satu di Indonesia. Ia menyebut kolaborasi menjadi kunci GoPay agar bisa memiliki layanan paling lengkap untuk pembayaran digital, mulai dari bangun tidur hingga merencanakan masa depan.

“Kolaborasi ini bisa dilihat dari dua sisi yakni kolaborasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna, dan juga kolaborasi untuk memenuhi kebutuhan rekan usaha dan mitra driver Gojek. Tujuannya sama, bagaimana kami dapat memenuhi kebutuhan mereka semua dan bisa berkembang bersama rekan usaha dan mitra kami,” ujar Budi kepada Kontan.co.id Jumat (18/10).


Ia menambahkan, guna memenuhi kebutuhan pengguna, saat ini GoPay sudah bekerjasama dengan ratusan ribu rekan usaha dan penyedia layanan untuk memudahkan pengguna. GoPay bisa dipakai untuk berbagai macam pembayaran seperti tagihan, pulsa, reksadana di bibit.id, tiket pesawat, e-commerce, SIM, SKCK, hingga PBB. 

Budi mengatakan melalui inisiatif GoPay for Good, GoPay juga sudah bekerja sama dengan 400 organisasi non profit, berdonasi pun kini lebih mudah, aman, dan transparan dengan GoPay.

Baca Juga: GoPay akan fokus garap pasar di luar Jabotabek

“Untuk mitra driver dan rekan usaha, kami juga telah bekerjasama dengan puluhan institusi jasa keuangan, termasuk perbankan untuk menjembatani akses ke layanan jasa keuangan. 

Contohnya, kerjasama dengan BNI Syariah untuk menyalurkan KUR ke merchant GoFood, BTN untuk KPR subsidi bagi driver hingga membukakan rekening di berbagai bank bagi rekan usaha GoPay dan mitra driver Gojek yang belum punya rekening bank,” jelas Budi.

Ia menekankan misi GoPay adalah sebagai jembatan bagi pengguna, rekan usaha dan mitra driver kami untuk memudahkan hidup mereka, terutama dalam layanan keuangan. Market size di Indonesia masih sangat besar, oleh karena itu GoPay yakin kolaborasi ini adalah kunci transformasi ekonomi digital di Indonesia.

“Kami terbuka untuk kerjasama dengan pemerintah, BUMN, swasta dan pemain lain, termasuk dengan LinkAja untuk terus mengakselerasi pembayaran digital di Indonesia,” tutur Budi.

Hingga Oktober 2019, pertumbuhan transaksi GoPay mencapai 25 kali lipat di luar layanan GoJek. Adapun GoPay sudah memproses 50% dari seluruh transaksi pada aplikasi GoJek. 

Selain itu, juga terjadi kenaikan jumlah pengguna aktif GoPay hingga 90%. Hal ini seiring dengan GoPay melakukan kerjasama dengan 28 institusi keuangan.

GoPay juga terus memperluas saluran pengisian ulang (top up) saldo. Per Oktober 2019, GoPay telah bermitra dengan 2 juta pengemudi GoJek dan lebih dari 15.000 outlet Alfamart. 

Baca Juga: Bayar BPJS Kesehatan lewat Gopay dapat diskon, ini persyaratannya

Juga bermitra dengan 18 bank untuk top up saldo baik lewat ATM, internet banking, hingga mobile banking. Selain itu, GoPay juga sudah bekerja sama dengan 4.000 outlet pegadaian sebagai titik pengisian ulang saldo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi