Ingin merek usaha jadi viral, ini lima strategi yang bisa ditempuh



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berhasil membuat merek usaha menjadi obrolan banyak orang alias viral adalah impian setiap pemilik usaha. Karena, semakin terkenal merek maka semakin besar pula omzet yang masuk kantong.

KIBO, merek Japanese cheesecake, berhasil mengantongi pendapatan hingga ratusan juta rupiah saban bulan setelah merek dan produknya viral di media sosial. Begitu pula KOKE, merek aksesoris biji kopi yang kini jadi buruan konsumen, mereknya booming dipasaran. Asal tahu saja, merek usaha milik Yudi Prasetyo ini mampu mengantongi omzet miliaran rupiah sebulan.   

Membuat merek jadi viral secara offline dan online tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Para pemilik usaha harus merancang strategi untuk membuat mereknya dikenal target konsumen dan masyarakat luas.


Ingin tahu strategi para pengusaha tersebut membuat merek usahanya tenar ? Berikut sebagian jurus yang bisa dipelajari agar merek usaha viral.

1. Tonjolkan perbedaan dan keunikan produk

Langkah pertama untuk membuat merek naik daun adalah dengan menonjolkan perbedaan atau keunikan produk yang dijual.

Vicky Kurniawan, pemilik KIBO asal Jakarta, mengatakan pemilik merek wajib mencari poin keunikan atau perbedaan produknya yang membuat konsumen langsung jatuh cinta saat pertama kali melihatnya.

Ambil contoh, KIBO dengan produk cheesecake yang menonjolkan isian cream keju lembut di dalamnya. Saat cake di belah jadi dua cream keju lembut akan meluncur keluar. Isian cream lembut ini dijadikan andalan KIBO dan membuatnya berbeda dari brand cheesecake lainnya. 

Asal tahu saja, lebih mudah menarik perhatian konsumen dengan menyajikan produk yang unik atau berbeda dari kebanyakan. Rasa ingin tahu masyarakat cukup besar terhadap produk yang unik atau berbeda dari kebanyakan.

2. Pilih channel promosi 

Selanjutnya, tentukan media yang akan digunakan untuk mempromosikan merek. Usahakan pilih channel yang sesuai dengan target konsumen. 

Misalnya, jika menargetkan konsumen remaja bisa menggunakan media sosial seperti Instagram, dengan bantuan selebgram atau melalui Youtube dengan bantuan youtuber.

Bukan rahasia bahwa selebgram dan youtuber dapat membantu mempromosikan brand usaha dengan cepat. Mereka mempunyai jumlah pengikut yang cukup besar.  

Namun, pemilik brand harus cermat memilih sang seleb agar sesuai dengan brand image dan produk. "Jadi tetap pilih selebgram, youtuber, dan lainnya yang sesuai dengan brand usaha," katanya pada KONTAN, Kamis (21/3).

Selain itu, jangan lupa mendesain channel yang digunakan semenarik mungkin agar pasar tidak bosan melihat konten promosi yang diunggah.

Yudi Prasetyo, Pemilik KOKE asal Yogyakarta mengatakan ada baiknya konten dalam channel didesain menarik dan didesain sesuai dengan image brand. KOKE sangat memperhatikan pemilihan warna saat membuat konten promosi.  

3. Review produk

Langkah ketiga untuk membuat merek usaha viral adalah dengan review produk. Vicky mengaku cara ini dapat membuat merek viral secara organik. 

Makalum, pendapat konsumen didengarkan oleh teman-teman di sekelilingnya. Jika penasaran mereka akan langsung mencari lokasi gerai dan membeli produk.    

Hasil review dapat diunggah dalam channel yang digunakan, misalnya story dalam Instagram atau story di aplikasi WhatsApp. 

Siapa yang memberikan review

Tidak perlu bingung, manfaatkan konsumen. Tidak salah, kok, untuk meminta mereka memberikan review produk dari brand kita.

Bila merasa sungkan, Anda bisa memberikan bonus atau potongan harga bagi setiap konsumen yang memberikan review dan mengunggahnya ke dalam media sosial. 

"Cari komunitas yang sesuai dengan target konsumen, minta mereka memberikan review dengan barter produk gratis," kata Vicky. 

4. Kolaborasi

Merek baru memang cukup sulit menarik perhatian pasar. Oleh karena itu, kolaborasi dengan brand lama yang terkenal bisa jadi jalan pintas buat merek jadi viral

Yudi menegaskan, menggandeng brand besar dapat mendompleng posisi brand usaha yang masih baru. Namun, tetap harus cermat untuk memilih brand yang akan diajak bekerjasama. 

Tidak perlu khawatir ditolak oleh brand besar. Selama tawaran kolaborasi saling menguntungkan dan mempunyai tujuan yang sama para pemain lama akan dengan senang hati bekerjasama.   

Oh, ya, kolaborasi harus dilakukan secara rutin agar brand usaha terlihat eksis. Contohnya, KOKE yang bekerjasama dengan satu sampai dua brand lain dalam sebulan.  

5. Jemput bola dengan door to door 

Langkah terakhir adalah mengenalkan merek usaha kepada target konsumen secara langsung. Langkah ini terkesan kuno, tapi strategi ini sangat efektif untuk menyasar konsumen perusahaan atau perorangan berusia di atas 40 tahun yang tidak akrab dengan media sosial. 

Yudi mengaku rutin mengenalkan brand sekaligus produknya ke perusahaan biro perjalanan dan coffee shop. Harapannya dapat menitipkan produk dan dikenal oleh konsumen perusahaan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati