KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berhasil membuat merek
usaha menjadi obrolan banyak orang alias
viral adalah impian setiap pemilik usaha. Karena, semakin terkenal merek maka semakin besar pula omzet yang masuk kantong. KIBO, merek Japanese
cheesecake, berhasil mengantongi pendapatan hingga ratusan juta rupiah saban bulan setelah merek dan produknya viral di media sosial. Begitu pula KOKE, merek aksesoris biji kopi yang kini jadi buruan konsumen, mereknya booming dipasaran. Asal tahu saja, merek usaha milik Yudi Prasetyo ini mampu mengantongi omzet miliaran rupiah sebulan. Membuat merek jadi viral secara
offline dan
online tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Para pemilik usaha harus merancang strategi untuk membuat mereknya dikenal target konsumen dan masyarakat luas.
Ingin tahu strategi para pengusaha tersebut membuat merek usahanya tenar ? Berikut sebagian jurus yang bisa dipelajari agar merek usaha viral. 1. Tonjolkan perbedaan dan keunikan produk Langkah pertama untuk membuat merek naik daun adalah dengan menonjolkan perbedaan atau keunikan produk yang dijual. Vicky Kurniawan, pemilik KIBO asal Jakarta, mengatakan pemilik merek wajib mencari poin keunikan atau perbedaan produknya yang membuat konsumen langsung jatuh cinta saat pertama kali melihatnya. Ambil contoh, KIBO dengan produk
cheesecake yang menonjolkan isian
cream keju lembut di dalamnya. Saat
cake di belah jadi dua
cream keju lembut akan meluncur keluar. Isian
cream lembut ini dijadikan andalan KIBO dan membuatnya berbeda dari
brand cheesecake lainnya. Asal tahu saja, lebih mudah menarik perhatian konsumen dengan menyajikan produk yang unik atau berbeda dari kebanyakan. Rasa ingin tahu masyarakat cukup besar terhadap produk yang unik atau berbeda dari kebanyakan. 2. Pilih
channel promosi Selanjutnya, tentukan media yang akan digunakan untuk mempromosikan merek. Usahakan pilih
channel yang sesuai dengan target konsumen. Misalnya, jika menargetkan konsumen remaja bisa menggunakan media sosial seperti
Instagram, dengan bantuan selebgram atau melalui Youtube dengan bantuan youtuber. Bukan rahasia bahwa selebgram dan youtuber dapat membantu mempromosikan
brand usaha dengan cepat. Mereka mempunyai jumlah pengikut yang cukup besar. Namun, pemilik
brand harus cermat memilih sang seleb agar sesuai dengan
brand image dan produk. "Jadi tetap pilih selebgram, youtuber, dan lainnya yang sesuai dengan
brand usaha," katanya pada KONTAN, Kamis (21/3). Selain itu, jangan lupa mendesain
channel yang digunakan semenarik mungkin agar pasar tidak bosan melihat konten promosi yang diunggah. Yudi Prasetyo, Pemilik KOKE asal Yogyakarta mengatakan ada baiknya konten dalam
channel didesain menarik dan didesain sesuai dengan image
brand. KOKE sangat memperhatikan pemilihan warna saat membuat konten promosi. 3.
Review produk Langkah ketiga untuk membuat merek usaha
viral adalah dengan
review produk. Vicky mengaku cara ini dapat membuat merek
viral secara organik. Makalum, pendapat konsumen didengarkan oleh teman-teman di sekelilingnya. Jika penasaran mereka akan langsung mencari lokasi gerai dan membeli produk. Hasil
review dapat diunggah dalam
channel yang digunakan, misalnya
story dalam Instagram atau
story di aplikasi WhatsApp. Siapa yang memberikan
review ? Tidak perlu bingung, manfaatkan konsumen. Tidak salah, kok, untuk meminta mereka memberikan
review produk dari
brand kita. Bila merasa sungkan, Anda bisa memberikan bonus atau potongan harga bagi setiap konsumen yang memberikan
review dan mengunggahnya ke dalam media sosial. "Cari komunitas yang sesuai dengan target konsumen, minta mereka memberikan
review dengan barter produk gratis," kata Vicky. 4. Kolaborasi Merek baru memang cukup sulit menarik perhatian pasar. Oleh karena itu, kolaborasi dengan
brand lama yang terkenal bisa jadi jalan pintas buat merek jadi
viral. Yudi menegaskan, menggandeng
brand besar dapat mendompleng posisi
brand usaha yang masih baru. Namun, tetap harus cermat untuk memilih
brand yang akan diajak bekerjasama. Tidak perlu khawatir ditolak oleh
brand besar. Selama tawaran kolaborasi saling menguntungkan dan mempunyai tujuan yang sama para pemain lama akan dengan senang hati bekerjasama. Oh, ya, kolaborasi harus dilakukan secara rutin agar
brand usaha terlihat eksis. Contohnya, KOKE yang bekerjasama dengan satu sampai dua
brand lain dalam sebulan.
5. Jemput bola dengan
door to door Langkah terakhir adalah mengenalkan merek usaha kepada target konsumen secara langsung. Langkah ini terkesan kuno, tapi strategi ini sangat efektif untuk menyasar konsumen perusahaan atau perorangan berusia di atas 40 tahun yang tidak akrab dengan media sosial. Yudi mengaku rutin mengenalkan
brand sekaligus produknya ke perusahaan biro perjalanan dan
coffee shop. Harapannya dapat menitipkan produk dan dikenal oleh konsumen perusahaan tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati