Ingin naik kelas, BRI Agro akan jual saham baru



JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (BRI Agro) mulai menyiapkan beberapa rencana strategis untuk meningkatkan permodalan.   Maklum, anak usaha Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini menargetkan bisa naik kelas ke bank umum berdasarkan kegiatan usaha (BUKU) 2 pada tahun depan.

Dengan naik kelas ke BUKU 2, BRI Agro berharap bisa leluasa menggeber ekspansi. Untuk itu, BRI Agro berencana menggelar penawaran umum terbatas alias righs issu tahun depan. Pada Juni lalu, BRI Agro sejatinya sudah menambah modal melalui rights issue. Melalui aksi korporasi itu, bank ini meraup dana segar Rp 449,98 miliar.

Dengan penambahan modal melalui PUT VI  itu, BRI Agro memiliki ekuitas sebesar Rp 800 miliar. Sehingga, "Kami masih membutuhkan Rp 200 miliar lagi untuk naik ke BUKU 2," kata Sudarmin Sjamsoe, Direktur Operasional dan Keuangan BRI Agro.


Nah, rencana rights issue tahun depan merupakan salah satu kemungkinan untuk mengejar kekurangan modal. Alternatif lainnya adalah menahan laba atau melalui suntikan modal dari sang induk.

Per September 2013, rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio BRI Agro berada di level 26,39%. Sudarmin memperkirakan CAR akan menurun pada akhir tahun seiring kegiatan ekspansi BRI Agro. Sementara, rasio   pinjaman terhadap simpanan alias loan to deposit ratio (LDR) per September 2013 sebesar 94,66%. Dengan adanya ketentuan batas atas LDR, Sudarmin mengatakan, BRI Agro akan menjaga LDR pada kisaran 90%-91% pada tahun depan.

Zuhri Anwar, Direktur Bisnis BRI Agro, menambahkan pihaknya akan memaksimalkan upaya untuk menghimpun dana pihak ketiga (DPK). Per September 2013, BRI Agro mencatat DPR sebesar

Rp 3,45 triliun. Zuhri berharap kondisi ekonomi tahun depan membaik sehingga bisa meningkatkan DPK dan menyesuaikan tingkat LDR. "Kami juga akan menambah dua-empat kantor cabang," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: A.Herry Prasetyo