Ingin naik kelas ke BUKU II, Bank Yudha Bhakti akan gelar rights issue tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) menargetkan untuk bisa naik kelas ke kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II tahun ini. Untuk itu, bank ini berencana melakukan penerbitan saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sekitar 3 miliar saham tahun ini.

Januar Arifin, Sekretaris Perusahaan PT Bank Yudha Bhakti Tbk mengatakan, Akulaku yang kini menjadi salah satu pemegang saham Bank Yudha Bhakti akan bertindak sebagai pembeli siaga atau standby buyer dalam aksi korporasi tersebut.

Hanya saja, dia tidak merinci detail target perlaksanaan rights issue itu. Yang pasti, "Diharapkan aksi korporasi tersebut dapat terlaksana pada tahun ini sesuai dengan yang tercantum pada pada publikasi hasil RUPSLB Bank Yudha Bhakti pada 28 Juni 2019," kata Januar baru-baru ini.


Saat ini, perusahaan fintech Akulaku Silvrr Indonesia sudah menjadi pemegang saham Bank Yudha Bhakti dengan kepemilikan 24,08%. Sementara Pemegang saham lainnya ada Gozco Capital dengan porsi 25,37%, Asabri 20,13%, dan selebihnya publik.

Baca Juga: Akulaku Silvrr Indonesia Kantongi 24,08% Saham Bank Yudha Bakti (BBYB)

Januar bilang, dengan kehadiran Akulaku, diharapkan dapat menciptakan kolaborasi antara perbankan dan fintech yang penuh terobosan dan tentunya inovatif dalam digitalisasi perbankan. 

Contohnya, BBYB saat ini tengah mengembangkan aplikasi perbankan yang terintegrasi dengan fitur pinjaman online dan mobile banking yang ditujukan mempermudah nasabah untuk mengakses produk dan layanan bank sehingga dapat meningkatkan kepuasan nasabah.  

Jika selama ini Bank Yudha Bhakti fokus pada pembiayaan pensiun, maka ke depan bank ini akan mulai mengembangkan potensi di bisnis ritel dan UMKM. 

Diharapkan bisnis di segmen baru tersebut ditargetkan akan menyumbang porsi 15% terhadap total pertumbuhan kredit. 

Baca Juga: Rasio kredit macet Bank Yudha Bhakti mengempis pasca masuknya Akulaku

Sementara secara keseluruhan, Bank Yudha Bhakti menargetkan penyaluran kredit bisa tumbuh 30% tahun ini, jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya tumbuh di bawah 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi