Ingin refinancing utang, Energi Mega Persada dekati kreditur



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berniat lakukan refinancing utang, proses pendekatan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) calon kreditur sudah mendekati 80% di Oktober ini. Diharapkan, perusahaan itu sudah mengantongi kesepakatan dan dapat melakukan refinancing di tahun ini.

Investor Relations Herwin Hidayat mengatakan, dalam waktu dekat terdapat beberapa pinjaman ENRG yang bakal jatuh tempo. Targetnya, akan di refinancing lewat pinjaman yang memiliki terms lebih baik.

"Jadi tidak ada tambahan pinjaman, kalaupun kita lakukan pinjaman pada kreditur baru, jumlahnya akan tetap sama untuk melunasi utang lama. Hanya saja, dengan kreditur baru kita jadi punya terms lebih baik dengan tenor yang 2 hingga 3 tahun, meskipun bunga yang ditawarkan tidak berubah," jelas Herwin, Rabu (17/10).


Dengan begitu, kas perusahaan tidak sepenuhnya digunakan untuk pelunasan utang, tapi bisa juga dimanfaatkan untuk pengembangan aset perusahaan. Dia menekankan, langkah tersebut cenderung sebagai operasi bisnis ENRG dan bukan aksi korporasi.

"Karena tidak ada tambahan pinjaman. Saat ini kita eksplore terus, kreditur mana yang memberikan terms paling baik, ratenya diharapkan lebih murah atau sama, dengan tenor yang lebih panjang," paparnya.

Langkah refinancing dipilih ENRG untuk melunasi beberapa pinjaman yang dianggap memiliki bunga cukup tinggi dan jatuh tempo dalam waktu dekat. Herwin menjelaskan bahwa saat ini, emiten memiliki biaya rata-rata yang harus dibayarkan perusahaan untuk mendapatkan fasilitas pinjaman.

"Kalau itu bisa kita turunkan, intinya rata-rata interest cost per tahun yang bisa diturunkan akan bagus, sehingga profit bisa lebih baik karena beban bunga mengecil. Jika itu terealisasi tahun ini, akan muncul di laporan keuangan akhir tahun," ujarnya.

Dijelaskan juga, proses pendekatan dengan tiga kreditur yang berasal dari bank itu, sudah berkisar 70% hingga 80%. ENRG juga terus lakukan negosiasi dengan ketiga kreditur tersebut untuk mencapai kesepakatan terbaik, dilanjutkan dengan penandatanganan enggagement letter, drow down dan pinjaman lama lunas.

Skema refinancing dilakukan secara bilateral antara ENRG dengan ketiga kreditur tersebut. Herwin menegaskan meskipun kreditur baru, namun tidak akan ada penjaminan aset dan jumlah pinjaman sama.

Sebagai informasi, total pinjaman Energi Mega Persada saat ini berkisar US$ 260 juta. Angka ini berkurang dari catatan pinjaman perusahaan di Desember 2017 yang mencapai US$ 315 juta.

"Sisa pinjaman Rp 260 juta itu berasal dari beberapa bank, yang di refinancing tidak semuanya," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia