Ingin Tambah 3 Kapal, Pelni Ajukan PMN Senilai Rp 4 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni menyatakan pihaknya tengah mengajukan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 4 triliun untuk 2024 mendatang.

Direktur Utama Pelni, Tri Andayani menuturkan bahwa hal ini dilakukan untuk membangun tiga unit kapal baru dan menunjang operasional Perseroan.

"Ada tiga kapal yang akan dibangun untuk memenuhi kebutuhan penggantian armada Pelni. Saat ini, dari 26 kapal yang dimiliki, sekitar 14 kapal di antaranya sudah masuk kategori berusia tua atau secara teknis di atas 30 tahun," paparnya di Jakarta, Rabu (2/8). 


Ia menyebutkan penggantian kapal baru dibiayai dari PMN oleh pemerintah. Hal ini juga akan ada ruang muat kargo yang diharapkan bisa membantu meningkatkan perekonomian khususnya di wilayah Indonesia tengah dan timur.

Baca Juga: Diversifikasi Bisnis, Pelni Kembangkan Wisata Bahari dan City Tour

Andayani menyebut langkah ini menjadi salah satu yang mendesak mengingat ada 12 kapal Pelni yang berusia 30 tahun. Angka ini akan bertambah menjadi 14 kapal dengan usia tua di 2024 mendatang.

Dia melanjutkan, nilai Rp 4 triliun PMN yang diminta ini sebenarnya tidak menutupi kebutuhan untuk membuat 3 kapal. Ia memberikan gambaran, pembuatan satu kapalnya diproyeksi memerlukan biaya Rp 1,5 triliun, sehingga sisa Rp 500 miliar nantinya akan ditutup oleh kas perusahaan.

"Kemarin kita ajukan Rp 4 triliun, namun harga kapal kita proyeksikan itu kurang lebih di Rp 1,5 triliun sehingga kapal apa yang akan kita adakan itu yaitu 3 unit kapal ukuran 1.000 pax dengan two in one. Artinya kapal itu juga bisa mengangkut kontainer dan masing-masing kapal sebanyak 75 kontainer atau 75 teus kita sebut," urainya.

Ia menyebutkan, saat ini proses permintaan PMN tengah memasuki tahapan di Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan. Langkah ini menyusul koordinasi Pelni, Kementerian BUMN, dan atas rekomendasi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Ia menuturkan, sejak tahun lalu pihaknya mengusulkan kepada pemegang saham, yakni BUMN, untuk melakukan peremajaan armada, hingga akhirnya berhasil disetujui.

"Kami sudah menyelesaikan audiensinya dengan BPKP dan sudah mendapatkan rekomendasi dari BPKP, dan sekarang sedang berproses di Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan," jelasnya.

Baca Juga: Pelni Terapkan Penyesuaian Tarif Tiket Rata-rata 23%

Ia menambahkan, penambahan kapal ini akan dilakukan dengan membangun sendiri tanpa membeli secara impor. Adapun waktu pembangunannya memakan waktu 2 sampai 3 tahun. 

Di sisi lain, Pelni juga berencana menambah 5 set kapal tongkang tug boat. Ia mengatakan hal ini membutuhkan dana sekitar Rp300 miliar dan berasal dari modal perusahaan sendiri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi