MOMSMONEY.ID -
Affiliate marketing menjadi salah satu strategi yang makin banyak dilakukan di Indonesia.
Affiliate marketing pun bisa dilakukan untuk membantu meningkatkan visibilitas secara
online dan mengembangkan basis pelanggan. Berdasarkan hasil survei Suara UKM Negeri vol. 5 tentang fenomena
affiliate marketing yang Ninja Xpress rilis, sebanyak 73% orang berbelanja di
affiliate marketing karena tertarik dengan produk yang dipromosikan oleh afiliasi. Melihat strategi
affiliate marketing yang makin menjadi populer, Nurdin Hoerrudin,
digital marketing expert, bersama Ninja Xpress membagikan 3 hal penting seputar
affiliate marketing dan bagaimana cara kerjanya sehingga cocok untuk diterapkan dalam bisnis
online seperti UMKM.
"Dengan strategi
affiliate marketing ini, diharapkan dapat mendukung UMKM di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan potensi besar dari strategi pemasaran ini, meningkatkan penjualan, dan mencapai kesuksesan yang lebih besar di era digital," ujar Subarkah Dwipayana,
Head of Trade Marketing Ninja Xpress dalam keterangan tertulis, Selasa (4/5).
Baca Juga: Honda Beat 2024 dengan Fitur Smart Key, Ini Harga Jualnya Adapun hal-hal penting yang harus diketahui tersebut: 1. Tipe
affiliate marketing Pertama yang harus dipahami adalah tipe program
affiliate marketing. Ini dapat dibedakan dari harga produk yang akan mempengaruhi model pembayaran komisi. Tipe
affiliate marketing ini dapat dikelompokkan menjadi 3,
pertama, harga produk
low price, yakni komisi yang diberikan kepada afiliasi di angka 3-5% dari produk yang berhasil terjual.
Kedua, harga produk
high price, dimana komisi yang diberikan kepada Affiliate di angka 75% dari produk yang berhasil terjual. Ketiga,
flat rate, para pelaku UMKM dapat menentukan angka komisi secara rata untuk semua produk yang berhasil terjual. 2. Cara kerja affiliate marketing Cara kerja sistem afiliasi penting untuk dipahami oleh pemilik bisnis. Pertama, para affiliate mendaftar program afiliasi melalui situs web atau formulir yang disediakan oleh pemilik bisnis, dan menerima
link affiliate dengan ID untuk mencatat transaksi. Selanjutnya, affiliate membagikan link tersebut di media sosial atau blog mereka. Konsumen yang mengklik
link akan diarahkan ke halaman produk untuk melakukan pembelian. Transaksi ini kemudian dicatat oleh jaringan
affiliate, dan penjual mengkonfirmasi serta memproses pesanan. Setelah semua langkah selesai, afiliasi menerima komisi berdasarkan penjualan yang berhasil, sesuai dengan persentase yang disepakati.
Baca Juga: Pilihan Vila dan Apartemen untuk Mengisi Libur Sekolah 3. Strategi program
affiliate marketing Dalam menggunakan affiliate marketing, ada strategi khusus yang bisa dilakukan oleh pemilik bisnis agar berhasil. Strategi ini
pertama, pemilik bisnis membuat sistem promosi di toko menggunakan sistem cara kerja
affiliate marketing. Kedua, pemilik bisnis menyediakan konten sendiri yang menarik dan berkualitas untuk digunakan para affiliate untuk promosi.
Ketiga, sistem komisi dibuat lebih fleksibel agar para affiliate lebih semangat dalam berpromosi.
Keempat, angka komisi harus disesuaikan dengan margin produk. Kelima, berikan
sample produk pada afiliasi, agar mereka bisa tampak natural dalam memberikan ulasan saat promosi. Bukan hanya ketiga hal tersebut, program
affiliate marketing tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan
affiliate marketing salah satunya modal yang dikeluarkan lebih kecil dibandingkan beriklan di platform lain namun hasilnya paling terasa. Sementara kekurangannya, pemilik bisnis dituntut harus cermat mengatur strategi agar
affiliate mau bergabung dengan program Anda dan menyeleksi para
affiliate yang bagus tapi sesuai dengan
budget. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News