InHealth Insurance membidik pendapatan premi Rp 1,15 T



JAKARTA. Persaingan industri perasuransian memang makin ketat dari tahun ke tahun. Namun, hal itu tidak menyurutkan langkah perusahaan asuransi mengembangkan usaha mereka.

Seperti Asuransi Jiwa InHealth Insurance yang membidik pendapatan premi Rp 1,15 triliun di tahun 2011. Target ini lebih tinggi 42% dibandingkan dengan pencapaian di 2010 yang sebesar Rp 810 miliar.

Meski target tahun ini cukup besar, manajemen InHealth optimistis bisa mencapainya. Sebab, mereka sudah menyiapkan berbagai strategi. Salah satunya, menyasar nasabah korporasi. Jumat (14/1) lalu, InHealth baru saja mendapat tambahan nasabah pegawai Bank Mandiri. InHealth akan menjamin kesehatan bagi 19.000 karyawan outsourcing Bank Mandiri mulai 1 Februari 2011.


Sebelumnya, per 1 Januari 2011 kemarin, InHealth juga memberikan jaminan kesehatan untuk pensiunan pegawai bank itu. "Ke depan, pegawai tetap Bank Mandiri juga akan jadi nasabah kami, sekarang masih dalam proses," kata Direktur Utama InHealth Insurance Rosa Ginting, saat penandatanganan kerjasama dengan Bank Mandiri.

InHealth juga akan menyasar nasabah korporasi dari bank swasta, bank pembangunan daerah (BPD), dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sekarang yang sudah menjadi nasabah ke InHelath, antara lain Bank Bukopin, Bank Index dan sejumlah BPD. "Tahun ini, targetnya lima hingga enam BUMN, salah satunya BRI," jelas Rosa.

InHealth juga akan mendapatkan suntikan modal Rp 500 miliar. Dengan modal yang besar, kemampuan perusahaan ini memberikan jaminan asuransi juga semakin baik. Asal tahu saja, saat ini permodalan anak usaha PT Asuransi Kesehatan ini hanya Rp 300 miliar.

Rosa optimistis, bila strategi itu berjalan lancar, aset InhHealth tahun ini bisa tumbuh 20%-30%. Saat ini, aset InHealth baru Rp 1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can