JAKARTA. Inhutani II membutuhkan investasi Rp 60 miliar untuk membangun pabrik chip mill atau kayu serpih bahan baku kertas. Pabrik ini bakal menyerap produksi kayu Inhutani II yang mencapai 261.000 meter kubik (m3) per tahun. Budi Santoso, Direktur Utama PT Inhutani II mengatakan, pada tahap awal, perusahaannya menargetkan produksi chip mill sebanyak 80.000 ton. "Akan butuh bahan baku 160.000 ton, ke depan produksi mencapai 150.000 ton," katanya usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR, Senin(27/2). Chip mill memang menjadi salah satu upaya perusahaan kehutanan untuk meningkatkan pendapatan. Sebab, harga jual kayu dalam negeri dianggap terlalu rendah dan dikendalikan pembeli. Namun, untuk mengekspor kayu gelondongan masih dilarang.
Inhutani II persiapkan pabrik kayu serpih
JAKARTA. Inhutani II membutuhkan investasi Rp 60 miliar untuk membangun pabrik chip mill atau kayu serpih bahan baku kertas. Pabrik ini bakal menyerap produksi kayu Inhutani II yang mencapai 261.000 meter kubik (m3) per tahun. Budi Santoso, Direktur Utama PT Inhutani II mengatakan, pada tahap awal, perusahaannya menargetkan produksi chip mill sebanyak 80.000 ton. "Akan butuh bahan baku 160.000 ton, ke depan produksi mencapai 150.000 ton," katanya usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR, Senin(27/2). Chip mill memang menjadi salah satu upaya perusahaan kehutanan untuk meningkatkan pendapatan. Sebab, harga jual kayu dalam negeri dianggap terlalu rendah dan dikendalikan pembeli. Namun, untuk mengekspor kayu gelondongan masih dilarang.