Ini 10 destinasi wisata prioritas pemerintah



JAKARTA. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mempromosikan sepuluh destinasi wisata di Indonesia dalam upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara. Targetnya, wisatawan asing mencapai 20 juta kunjungan pada tahun 2019.

Sepuluh destinasi yang dimaksud itu adalah Medan, Great Kepri, Great Jakarta, Bandung, Jogyakarta, Solo, Semarang (Joglosemar), Banyuwangi, Great Bali, Lombok, Makassar, Bunaken, Wakatobi, dan Raja Ampat.

"Pengenalan destinasi dan komunikasi pemasaran terpadu diterapkan mulai dari branding, advertising, sampai media sosial, dan endorser," ujar Arief dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepariwisataan ke-II, Kamis (28/4).


Selain itu, ada juga kebijakan percepatan pembangunan sepuluh destinasi prioritas, yaitu Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai.

"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pemerintah daerah diminta secara serius dan konkret mendukung dan melaksanakan upaya percepatan pembangunan sepuluh destinasi pariwisata prioritas tersebut," kata dia.

Menurut Arief, salah satu faktor sukses adalah manajemen yang terintegrasi atau single management. 

Perwujudan dari manajemen terpadu itu, lanjut Arief, antara lain pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Badan Otoritas pada empat KEK yang ditetapkan pemerintah yakni Tanjung Lesung, Mandalika, Morotai, dan Tanjung Kelayang dengan Peraturan Pemerintah (PP).

Sedangkan untuk Badan Otorita akan dibentuk melalui payung hukum berupa Peraturan Presiden.

Dalam Rakornas Kepariwisataan yang mengangkat tema "Sinergi Pusat dan Daerah Menuju 12 Juta Wisman dan 260 Juta Wisnus Tahun 2016" diikuti 700 peserta antara lain, anggota Komisi X DPR, instansi terkait, dinas pariwisata provinsi, kabupaten dan kota, kalangan akademisi, asosiasi atau industri pariwisata, komunitas pariwisata dan media.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemenpar dengan beberapa stakeholders, antara lain BMKG, Singapore Airlines, Garuda Indonesia, Kementerian PUPR, Bank Tabungan Negara (BTN), Akademi Bahasa Asing Bina Sarana Informatika, Politeknik Kota Malang, Politeknik Aceh, President University, Sekolah Tinggi Bahasa Asing Persahabatan Internasional Asia dan Universitas Papua.

Kesepakatan kerja sama Kemenpar dengan beberapa stakeholder dimaksud dalam rangka mendukung promosi Wonderful Indonesia untuk meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia yang menargetkan 20 juta wisman pada 2019 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia