KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Belajar dari sejumlah buku yang dia beli secara tidak sengaja di Universitas Nebraska, investor kawakan Warren Buffett telah terbukti menjadi salah satu seorang pengatur strategi dengan kinerja terbaik sepanjang masa. Hal ini juga terbayar dengan sangat baik dalam satu dekade terakhir ini. Melansir Forbes, meskipun memberikan sejumlah besar saham Berkshire Hathaway untuk kepentingan amal sejak 2006 (total sekitar US$ 34 miliar), Oracle of Omaha mengakhiri 2019 dengan kekayaan bersih sekitar US$ 89 miliar, atau naik sekitar US$ 42 miliar sejak 2010. Kondisi ini menempatkan Buffett di posisi teratas dari daftar tujuh miliarder dengan penambahan kekayaan terbesar dalam 10 tahun terakhir. Buffett tidak pernah menjual Berkshire, dan sekitar 98% kekayaannya terdiri dari saham perusahaan. Baca Juga: Nilai kekayaan orang terkaya di Asia ini bertambah Rp 238 triliun di sepanjang 2019!
Strategi yang sama juga telah berhasil membantu sejumlah miliarder lain untuk memperoleh sebagian besar keuntungannya dalam dasawarsa ini, yang jika ditotal semuanya bernilai US$ 40 miliar lebih kaya daripada tahun 2010. Secara keseluruhan, sepuluh miliarder mencatatkan penambahan kekayaan senilai US$ 555 miliar yang menakjubkan untuk kekayaan mereka. Sebuah bukti terjadinya pasar bullish terpanjang dalam catatan sejarah. Kesemuanya adalah pendiri atau eksekutif jangka panjang, dulu dan sekarang, perusahaan publik yang mendominasi berita utama dekade ini. Seperti Buffett, sebagian besar dari mereka mencetak gol dengan memegang posisi besar di perusahaan-perusahaan itu. Baca Juga: Warren Buffett: Kita semua adalah domino dan sangat dekat