Ini 10 Saham Yang Naik Paling Tinggi Sepanjang 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik 4,09% sejak awal tahun, sejumlah saham justru melesat hingga ratusan persen tahun ini hingga Rabu (28/12). Kenaikan terutama terjadi pada sektor energi yang juga memimpin kenaikan indeks sektoral.

Berdasarkan data Bloomberg, berikut saham-saham dengan persentase kenaikan tertinggi sepanjang 2022:

  1. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) 1.585% (dari harga IPO Rp 100 per saham dengan pencatatan perdana 2 Januari 2022)
  2. PT Bayan Resources Tbk (BYAN) 806,63%
  3. PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) 667%
  4. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) 426,99%
  5. PT Bangun Karya Persada Tbk (KRYA) 336% (listing 25 Juli 2022 dengan harga IPO Rp 125 per saham)
  6. PT RMK Energy Tbk (RMKE) 323,42%
  7. PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) 261,17%
  8. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) 226%
  9. PT Sumalindo lestari Jaya Tbk (SULI) 224%
  10. PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) naik 222,22%
Baca Juga: IHSG Tumbang 1,05% ke 6.850 Pada Rabu (28/12), Sektor Energi Turun Paling Dalam


Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan sebagian besar kenaikan sejumlah emiten tersebut lantaran bergerak di sektor energi. Menurut data Bloomberg, sektor energi menjadi salah satu sektor yang menguat paling signifikan di 2022 dengan kenaikan 103,08%.

"Penguatan ini ditopang oleh adanya potensi pertumbuhan kinerja 2022 seiring dengan tingginya harga komoditas-komoditas energi di 2022," kata Valdy kepada Kontan.co.id, Rabu (28/12).

Valdy memperkirakan bahwa sektor energi masih dapat berpotensi menguat kembali. Asal, emiten-emiten sektor ini mampu mencatatkan kinerja yang bagus.

Untuk menjaga dan mempertahankan kinerja seperti tahun 2022, Valdy mengatakan sektor energi memiliki tantangan yang besar yaitu adanya potensi moderasi harga komoditas energi di 2022.

"Hal ini berpotensi menurunkan pendapatan di 2023, terutama jika moderasi yang terjadi cukup signifikan," ujar dia.

Baca Juga: Kenaikan Harga Saham BYAN Tak Terhenti, Sebaiknya Jual, Beli Atau Hold

Salah satu faktor yang akan mempengaruhi moderasi harga komoditas energi adalah terjadinya perdamaian perang antara Rusia dan Ukraina berpotensi mengurangi masalah global terkait persediaan dan permintaan komoditas energi.

Valdy mengatakan untuk kinerja fundamental, saat ini saham-saham tersebut diperdagangkan pada PER dan PBV relatif di atas PER dan PBV sektor energi yang sebesar 6,49 kali dan 1,34 kali per November 2022.

Menurut Valdy hal ini yang menjadi salah satu dasar pandangan untuk tahun depan. Potensi penguatan saham-saham top gainers tahun ini masih berlanjut, asal perusahaan-perusahaan tersebut mampu mencatatkan kinerja yang bagus.

Dari beberapa saham-saham yang mengalami kenaikan signifikan, Valdy merekomendasikan saham RMKE karena memiliki rasio profitabilitas yang relatif tinggi, DER di bawah 1 dan PER PBV yang relatif paling kecil dibanding emiten lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati