KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja unitlink saham berguguran karena pasar modal berkontrasi selama pandemi Covid-19. Sebagian besar imbal hasil unitlink mencatatkan pertumbuhan negatif di kuartal III 2020. Walaupun demikian, sejumlah unitlink berhasil keluar dari tekanan dan menghasilkan return tinggi. Senior Research Analyst Infovesta Utama Praska Putrantyo mengatakan, kinerja cemerlang sejumlah unitlink karena keberhasilan strategi perusahaan dalam melakukan diversifikasi portofolio investasi ketika pasar jatuh. "Ini karena diversifikasi sekaligus pemilikan alokasi aset investasi yang tepat. Jadi mereka pilih saham-saham yang bagus sehingga masih tumbuh positif sepanjang tahun 2020," kata Praska, Rabu (7/10).
Baca Juga: Imbal unitlink campuran dan saham ambles akibat pandemi corona (Covid-19) Praska memperkirakan, investasi saham yang dipilih dari sektor - sektor yang tahan terhadap hantaman Covid-19. Semisal, saham sektor konsumer, farmasi, telekomunikasi dan jasa. "Kita bicara nggak seluruh saham tumbuh negatif, tapi ada saham-saham yang pada dasarnya return-nya justru dominan secara ytd seperti sektor konsumer, emiten makanan dan minuman," ungkapnya. Berdasarkan data Infovesta, hingga September 2020 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat minus 22,69% ytd. Akibatnya, imbal hasil rata - rata unitlink saham minus sampai 18,94%.