KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simak urutan bulan Hijriah untuk memahami penanggalan Islam. Memahami urutan bulan dalam kalender Hijriah yang berbeda dengan kalender Masehi sangat penting. Hal ini tentu berkaitan ketika memasuki bulan Muharram yang menandai awal tahun dalam kalender Islam. Berbeda dengan kalender Masehi yang didasarkan pada peredaran Bumi mengelilingi Matahari, kalender Hijriah mengacu pada pergerakan Bulan mengelilingi Bumi. Setiap bulan dalam kalender Hijriah dimulai dengan penampakan Bulan sabit muda yang sangat tipis, atau yang disebut hilal, beberapa saat setelah Matahari terbenam.
Awal hari dalam kalender Hijriah dimulai saat Matahari terbenam, bukan tengah malam seperti dalam kalender Masehi. Satu tahun Hijriah terdiri dari 12 siklus sinodis bulan, yang masing-masing siklus berlangsung sekitar 29 hingga 30 hari.
Baca Juga: NU 1 Muharram 1446 H Hari Ini (8/7), Kirimkan Ucapan & Twibbon Tahun Baru Islam 2024 Periode dari satu bulan baru ke bulan baru berikutnya berkisar antara 29 hari 5,5 jam hingga 29 hari 20 jam. Hal ini menyebabkan beberapa bulan dalam kalender Hijriah memiliki 29 hari, sementara bulan lainnya memiliki 30 hari, dan terkadang terjadi pola berselang-seling atau dua bulan berturut-turut dengan jumlah hari yang sama. Perbedaan ini menciptakan variasi dalam panjang bulan, yang mempengaruhi penanggalan peristiwa-peristiwa penting dalam Islam.
Urutan bulan Hijriah
Tahun 1 Hijriah juga ditandai dengan peristiwa hijrah. Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah adalah sebuah peristiwa sosial, berkaitan dengan perubahan sebuah peradaban besar. Sementara, urutan 12 nama bulan dalam kalender Hijriah diambil dari nama-nama musim dan sesuai dengan padanannya dalam kalender Masehi kecuali bulan Muharram dan Dzulhijjah. Pada saat itu, kalender Hijirah dimulai dari bulan September sesuai dengan padanannya dengan kalender Masehi. Sementara tanggal 1 Muharram pada kalender Hijriah 2024 jatuh pada 8 Juli 2024. Kalender ini berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi (lunar calendar), dan digunakan oleh umat Islam untuk menentukan tanggal-tanggal penting dalam agama Islam seperti Ramadhan dan Idul Fitri.
Baca Juga: 1 Muharam 1446 H versi NU, Muhammadiyah, Pemerintah Berbeda, Ini Penjelasannya Berikut adalah urutan bulan dalam kalender Hijriah yang wajib diketahui, informasi ini dirangkum dari laman
NU Online.
1. Muharram (المحرّم)
Bulan pertama dalam kalender Hijriah adalah Muharram yang menjadi salah satu bulan paling suci dalam Islam setelah Ramadhan. Umat Islam dianjurkan untuk berpuasa pada bulan ini, terutama pada hari Asyura (hari ke-10 Muharram).
2. Safar (صفر)
Bulan kedua dalam kalender Hijriah adalah Safar yang berarti "kosong" atau "bersih". Di masa lalu, bulan ini sering dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa kurang menguntungkan, meskipun dalam Islam modern, pandangan ini tidak dianut lagi.
3. Rabiul Awal (رَبِيْعُ الْأَوَّل)
Rabi' al-Awwal adalah bulan ketiga dalam kalender Hijriah. Bulan ini memiliki arti penting karena merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang diperingati sebagai Maulid Nabi.
4. Rabiul Akhir (رَبِيْعُ الآخِر)
Kemudian, bulan keempat dalam kalender Hijriah adalah Rabi' al-Akhir. Tidak ada peristiwa keagamaan yang secara khusus dikaitkan dengan bulan ini.
5. Jumadil Awal (جُمَادَى الْأُوْلَى)
Bulan kelima dalam kalender Hijriah. Nama "Jumada" berarti "kering" atau "membeku," yang merujuk pada periode ketika bulan ini biasanya jatuh pada musim dingin di masa lalu.
6. Jumadil Akhir (جُمَادَى الْآخِرَةُ)
Bulan keenam dalam kalender Hijriah. Mirip dengan Jumada Awal, tidak ada peristiwa keagamaan khusus yang dikaitkan dengan bulan ini.
7. Rajab (رجب)
Bulan ketujuh dalam kalender Hijriah adalah Rajab. Rajab merupakan salah satu dari empat bulan haram (suci) dalam Islam, di mana perang dan pertumpahan darah dilarang. Bulan ini juga dihormati karena Isra Mi'raj, peristiwa perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Yerusalem dan naik ke surga.
8. Sha'ban (شعبان)
Bulan kedelapan dalam kalender Hijriah. Bulan ini sering dianggap sebagai persiapan untuk Ramadhan. Di beberapa tradisi Islam, malam pertengahan Sha'ban (Nisfu Sha'ban) dianggap sebagai malam yang penuh berkah.
9. Ramadhan (رمضان)
Bulan kesembilan dalam kalender Hijriah ini merupakan bulan puasa, di mana umat Islam diwajibkan untuk menahan diri muali fajar hingga matahari terbenam. Ramadhan juga dikenal sebagai bulan turunnya Al-Qur'an.
10. Syawal (شوال)
Bulan kesepuluh dalam kalender Hijriah adalah Syawal. Syawal dimulai dengan perayaan Idul Fitri, menandai akhir bulan puasa Ramadhan. Umat Islam dianjurkan untuk melanjutkan puasa dengan puasa enam hari di bulan ini, yang dikenal sebagai Puasa Syawal.
11. Dzulqa'dah (ذو القعدة)
Nah, Dzulqa'dah merupakan bulan kesebelas dalam kalender Hijriah. Dzulqa'dah adalah salah satu dari empat bulan haram. Bulan ini adalah waktu untuk persiapan bagi umat Islam yang akan melaksanakan ibadah haji di bulan berikutnya.
12. Dzulhijjah (ذو الحجة)
Bulan kedua belas dan terakhir dalam kalender Hijriah adalah Dzulhijjah. Bulan ini adalah waktu pelaksanaan ibadah haji, salah satu dari lima rukun Islam. Perayaan Idul Adha juga jatuh pada bulan ini, yang merupakan peringatan kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS. Itulah penjelasan terkait perhitungan kalender hingga urutan bulan Hijriah yang dapat menjadi referensi dan informasi baru Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News