JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan mengantisipasi 16 titik rawan jalur kereta api yang tersebar dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Jalur itu akan dilintasi selama arus mudik dan balik Lebaran 2015. "Terdapat 16 titik yang tersebar di wilayah Jalur Utara dan Selatan, tetapi tidak usah khawatir karena kita telah mengerahkan seluruh personel untuk mengantisipasi semua itu," kata Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro saat ditemui di Jakarta, Jumat. Edi menyebutkan titik rawan tersebut, di antaranya untuk tanah labil di Jalur Selatan, seperti di Ciganea, Bumiwaluya, Cibeber-Cianjur, Notog, Tambak Ijo, Lingga Pura, Kutowinangun dan Prupuk.
Sementara itu, untuk daerah rawan banjir, di antaranya Rancaekek, Haur Pungkur, Jembatan Comal, Semarang, antara Cikampek-Tanjung Rasa dan di daerah kawasan Lumpur Sidoarjo. Dia menyebutkan terdapat 12 titik banjir yang menjadi titik kewaspadaan bagi jajaran PT KAI Daerah Operasi IV Semarang yang mempunyai batas wilayah dari Tegal-Bojonegoro hingga Gundih. Dua belas titik tersebut, di antaranya Tegal-Larangan, Surodadi-Larangan, Surodadi-Pemalang, Petarukan-Comal, Petarukan-Pemalang, Kuripan-Ujungnegoro, Ujungnegoro-Batang, Krengseng-Pelabuhan, Pelabuhan-Kuripan, Tawang-Alastua, Jerakah-Mangkag dan Mangkang-Kaliwungu. Untuk mengantisipasi kerawanan tersebut, KAI telah menyiapkan pengawasan 24 jam serta perlatan berat bila ada gangguan perjalanan KA. Titik rawan itu bukan hanya rawan longsor atau banjir tapi juga kejahatan, seperti pelemparan, karena itu kita telah bekerja sama untuk memastikan semuanya aman," katanya. Dia mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk mengantisipasi daerah-daerah rawan tersebut. Ditemui terpisah, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko mengimbau agar berhati-hati saat melintasi titik-titik rawan, seperti menyebutkan, di antaranya antara Bandung-Banjar, Solo-Semarang dan Jember-Banyuwangi. "Walaupun tidak hujan, daerah-daerah itu sering terjadi longsor," katanya.
Hermanto mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menangani perlintasan sebidang sepanjang jalur mudik Lebaran 2015, seperti di daerah Pejagan dan ke depannya akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mengurangi perlintasan sebidang. "Karena arus mudik ini jumlah kendaraan semakin bertambah, kemungkinan untuk terjadi kecelakaan tinggi, jadi untuk daerah-daerah rawan belum ada pintu palang KA, PT KAI bekerja sama dengan polisi untuk menjaga wilayah itu," katanya. Dia mengatakan bahwa di setiap pintu perlintasan kereta api ditempatkan empat petugas yang berjaga bergantian dalam satu hari. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Uji Agung Santosa