Ini 2 Faktor yang Mendorong Kinerja ABM Investama (ABMM) di Tahun 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ABM Investama Tbk membukukan kinerja yang apik pada tahun 2021 lalu. Mengutip laporan keuangan tahunan perusahaan yang dirilis Rabu (5/4), pendapatan emiten kontraktor tambang dan tambang batubara berkode saham “ABMM” itu naik 68,51% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula US$ 606,40 juta di tahun 2020 menjadi US$ 1,02 miliar di tahun 2021.

Direktur ABMM Adrian Erlangga mengatakan, pertumbuhan kinerja ABMM pada tahun 2021 didorong oleh 2 faktor, yaitu peningkatan volume pekerjaan jasa tambangdan harga batubara yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya.

“(Volume pengupasan lapisan tanah penutup/overburden removal/OB ABMM) naik dari 140 juta bcm (bank cubic meter) menjadi 179 juta bcm,” ujar Adrian kepada Kontan.co.id (6/4).


Seturut pendapatan yang mendaki, pengeluaran ABMM pada sejumlah pos beban juga mengalami kenaikan di tahun 2021. Beban pokok pendapatan misalnya, pengeluaran ABMM pada pos beban tersebut naik 29,83% yoy menjadi US$  655,50 juta di tahun 2021. Sebelumnya, beban pokok pendapatan ABMM hanya mencapai US$ 504,89 juta di tahun 2020.

Baca Juga: Pasar Ekspor Menggiurkan, Perusahaan Batubara Tetap Patuhi Kewajiban DMO

Kenaikan pengeluaran juga dijumpai pada beban penjualan, umum, dan administrasi, serta biaya keuangan. Tercatat, beban penjualan, umum, dan administrasi ABMM naik 11,10% yoy dari semula US$ 54,08 juta di tahun 2020 menjadi US$ 60,08 juta di tahun 2021. Sementara itu, pengeluaran ABMM pada pos biaya keuangan naik 30,93% yoy dari semula US$ 43,91 juta di tahun 2020 menjadi US$ 57,49 juta di tahun 2021.

Meski mencatatkan kenaikan pengeluaran pada sejumlah pos beban, ABMM berhasil mencatatkan perbaikan kinerja pada sisi bottom line. Setelah pendapatan dikurangi pengeluaran pada sejumlah pos beban, ABMM mengantongi laba bersih US$ 148 juta di tahun 2021. Sebelumnya, ABMM membukukan rugi bersih US$ 35,65 juta di tahun 2020.

Ke depannya, ABMM masih optimistis bisa melanjutkan pertumbuhan di tahun 2022 ini. Optimisme ini berdasar pada volume pekerjaan yang lebih baik dibanding tahun 2021 serta harga batubara yang tetap tinggi.  Adrian tidak merinci, berapa target kinerja operasional maupun keuangan yang ABMM bidik untuk tahun 2022.

“Pertumbuhan dipengaruhi juga oleh cuaca yang sangat beragam dan ketersediaan alat yang secara global sangat dinamis,” ujar Adrian.

Berbekal optimisme akan prospek bisnis, ABMM juga berencana membeli sejumlah unit alat berat baru guna mengerek kapasitas kinerja operasional perusahaan. Untuk keperluan ini,  ABMM menyiapkan anggaran di atas US$ 100 juta.

Beberapa alat berat yang ingin dibeli antara lain seperti digger, hauler, grader, dan masih banyak lagi. Adrian tidak merinci berapa total jumlah unit alat berat yang ingin ABMM beli tahun ini.

Baca Juga: Beli Alat Berat Baru, ABM Investama (ABMM) Siapkan Dana di Atas US$ 100 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .