JAKARTA. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) sedang mengupayakan restrukturisasi utang senilai Rp 11,3 triliun. Hal ini menyusul pengesahan perdamaian (homologasi) antara BTEL dengan kreditur dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Diantara para kreditur, BTEL memiliki tiga kreditur terbesar. Ketiganya adalah Huawei Technologies Co Ltd, PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR), dan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Jastiro Abi, Presiden Direkur BTEL menjelaskan, perseroan memiliki utang kepada Huawei senilai US$ 145 juta. Huawei merupakan perusahaan pemasok perangkat dan jaringan komunikasi. Selanjutnya BTEL juga memiliki utang masing-masing sekitar Rp 1 triliun kepada SUPR dan Protelindo. Keduanya merupakan penyedia menara telekomunikasi.
Ini 3 kreditur besar yang bakal dapat saham BTEL
JAKARTA. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) sedang mengupayakan restrukturisasi utang senilai Rp 11,3 triliun. Hal ini menyusul pengesahan perdamaian (homologasi) antara BTEL dengan kreditur dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Diantara para kreditur, BTEL memiliki tiga kreditur terbesar. Ketiganya adalah Huawei Technologies Co Ltd, PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR), dan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Jastiro Abi, Presiden Direkur BTEL menjelaskan, perseroan memiliki utang kepada Huawei senilai US$ 145 juta. Huawei merupakan perusahaan pemasok perangkat dan jaringan komunikasi. Selanjutnya BTEL juga memiliki utang masing-masing sekitar Rp 1 triliun kepada SUPR dan Protelindo. Keduanya merupakan penyedia menara telekomunikasi.