Ini 3 Risiko yang akan Terjadi Jika Israel Membalas Serangan Iran



KONTAN.CO.ID - JERUSALEM. Israel bersumpah untuk membalas Iran. Hal ini berisiko memperluas perang bayangan antara kedua negara yang bermusuhan tersebut menjadi konflik langsung setelah serangan Iran pada akhir pekan yang mengirimkan ratusan drone dan rudal ke arah Israel.

Mengutip AP, para pejabat Israel belum mengatakan bagaimana atau kapan mereka akan melakukan serangan. 

Namun ketika negara-negara di seluruh dunia mendesak Israel untuk menahan diri dan ancaman perang multi-front meningkat, jelas bahwa serangan langsung Israel ke wilayah Iran akan menimbulkan dampak besar.


Iran mengatakan, pihaknya melakukan serangan tersebut untuk membalas serangan udara Israel yang menewaskan dua jenderal Iran di Suriah pada tanggal 1 April. Iran berjanji akan memberikan tanggapan yang lebih keras terhadap setiap serangan balik Israel di wilayahnya.

Pada saat yang sama, Israel tengah fokus pada perangnya melawan Hamas di Gaza, dan setiap hari memerangi militan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon. Itu sebabnya, AS telah mendesak Israel untuk menahan diri.

Para pejabat AS mengatakan Presiden Joe Biden telah mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa AS tidak akan ikut serta dalam tindakan ofensif apa pun terhadap Iran. Dan Biden menyatakan hal tersebut dengan sangat jelas kepada Netanyahu bahwa mereka harus berpikir secara hati-hati dan strategis mengenai risiko-risiko eskalasi tersebut. 

Kabinet perang Israel telah menghabiskan dua hari terakhir untuk memperdebatkan langkah selanjutnya. Berikut beberapa pertimbangan yang menjadi kunci keputusan mereka.

Baca Juga: Konflik Iran-Israel Pecah, Harga BBM Bakal Naik?

Risiko yang muncul jika Israel membalas Iran

Mengutip AP, berikut adalah sejumlah risiko yang muncul jika Israel membalas Iran:

1. Meningkatkan isolasi atas Israel

Keberhasilan pertahanan udara Israel pada Sabtu malam – yang dilakukan bersama-sama dengan AS, Inggris, Prancis, dan Yordania – memberi negara itu dukungan dan simpati internasional yang singkat setelah berbulan-bulan meningkatnya isolasi internasional atas perang Gaza. 

Menurut pejabat kesehatan setempat, serangan enam bulan tersebut telah menewaskan hampir 34.000 warga Palestina dan menimbulkan bencana kemanusiaan.

Koalisi mitra internasional membantu Israel mempertahankan diri secara efektif. Militer Israel mengatakan 99% senjata berhasil dicegat, dan hanya sedikit yang mencapai wilayah udara Israel. Serangan tersebut hanya menimbulkan kerusakan ringan dan melukai satu orang: seorang gadis berusia 7 tahun.

Koalisi ini bekerja di bawah kepemimpinan Komando Pusat AS, yang mengawasi pasukan Amerika di wilayah tersebut. Ia bekerja sama dengan Israel dan negara-negara Arab moderat untuk membentuk front persatuan melawan Iran.

Baca Juga: Tayyip Erdogan: Netanyahu Bertanggung Jawab Penuh atas Ketegangan di Timur Tengah

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie