KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) semakin marak di kawasan Jabodetabek. Sejumlah TOD di beberapa titik stasiun KRL sudah mulai dibangun dan dipasarkan. TOD adalah pengembangan kota yang maksimalkan penggunaan angkutan massal seperti Busway, Kereta api kota (MRT) dan Kereta api ringan (LRT). Zulfi Syarif Koto, Ketua Lembaga Pengkajian Pengembangan Perumahan dan Perkotaan Indonesia (LPP3I) mengatakan, tantangan mengenai lahan pengembangan TOD sudah selesai karena pemerintah sudah menetapkan untuk melakukan pengembangan di koridor stasiun kereta. Zulfi melihat, masih ada tiga tantangan lagi yang harus dihadapi dalam pengembangan TOD saat ini. Pertama, dalam konteks kepemilikan. Menurutnya, pemerintah dalam hal ini Kementerian ATR harus memperjelas bagaimana sertifikat hunian yang dibangun BUMN di atas negara tetapi dijual kepada masyarakat.
Ini 3 tantangan pengembangan TOD di stasiun KRL
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) semakin marak di kawasan Jabodetabek. Sejumlah TOD di beberapa titik stasiun KRL sudah mulai dibangun dan dipasarkan. TOD adalah pengembangan kota yang maksimalkan penggunaan angkutan massal seperti Busway, Kereta api kota (MRT) dan Kereta api ringan (LRT). Zulfi Syarif Koto, Ketua Lembaga Pengkajian Pengembangan Perumahan dan Perkotaan Indonesia (LPP3I) mengatakan, tantangan mengenai lahan pengembangan TOD sudah selesai karena pemerintah sudah menetapkan untuk melakukan pengembangan di koridor stasiun kereta. Zulfi melihat, masih ada tiga tantangan lagi yang harus dihadapi dalam pengembangan TOD saat ini. Pertama, dalam konteks kepemilikan. Menurutnya, pemerintah dalam hal ini Kementerian ATR harus memperjelas bagaimana sertifikat hunian yang dibangun BUMN di atas negara tetapi dijual kepada masyarakat.