KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mencatat, pada 2019 terdapat 30 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berhasil diselesaikan dengan nilai investasi sebesar Rp 165,3 triliun.

Bila diakumulasikan sejak 2016, maka hingga 2019 terdapat 92 PSN yang sudah rampung dari 223 PSN yang ditetapkan. Di 2016, terdapat 20 proyek selesai, 10 proyek selesai di 2017, dan 32 proyek selesai di 2018. Total nilai investasi PSN tersebut sebesar Rp 467,4 triliun.

Baca Juga: Hingga tahun 2020, KPPIP targetkan 144 proyek strategis nasional rampung

Bila dirinci, 30 proyek yang selesai di 2019 adalah 4 bandara, 4 bendungan, 9 jalan, 6 kawasan, 2 kereta, 1 pelabuhan, 2 smelter hingga 2 teknologi.

"Kita nyatakan semua proyek ini sudah selesai dan kita harapkan dalam waktu dekat [PSN yang selesai] bisa memberikan manfaat pada pertumbuhan ekonomi di masing-masing daerah," ujar Ketua KPPIP Wahyu Utomo.

Lebih lanjut Wahyu menerangkan, terdapat 223 proyek, 1 program 35 GW dan 1 program pemerataan ekonomi yang sudah selesai atau melewati tahap penyiapan yakni transaksi, konstruksi, beroperasi atau selesai.

223 proyek tersebut terdiri dari 27 proyek, 1 program 35 GW dan 1 program pemerataan ekonomi yang sedang dalam tahap konstruksi dan mulai beroperasi serta 98 proyek yang dalam tahap konstruksi, dan  6 proyek dalam tahap transaksi.

Baca Juga: Pemerintah bidik investor asing untuk biayai proyek strategis nasional

Sementara, terdapat 30 proyek dan 1 program industri pesawat yang masih dalam tahap penyiapan.

"Jadi sampai 2019 ada 88% yang sudah selesai, konstruksi, konstruksi dan sudah beroperasi sebagian tetapi belum tuntas, dan tahap transaksi. Sisanya hanya 12% yang masih dalam tahap penyiapan," ujar Wahyu.

Bila tidak ada penambahan proyek PSN baru, ditargetkan 114 proyek selesai di 2020, 30 proyek dan 3 program dalam tahap konstruksi dan mulai beroperasi, 59 proyek dalam tahap konstruksi, 6 proyek dalam tahap transaksi dan 14 proyek dalam tahap penyiapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi