JAKARTA. Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) menunjukkan perkembangan positif di Indonesia. Tren ini dinilai akan terus berlanjut mengingat dukungan dari pelaku industri, regulator dan masyarakat yang semakin solid. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Erwin Noekman menuturkan, setidaknya ada empat katalis positif yang mampu memberikan tenaga bagi pertumbuhan asuransi syariah di Tanah Air. Pertama, semakin banyaknya aksi korporasi perusahaan asuransi maupun reasuransi yang mengubah unit syariahnya menjadi perusahaan asuransi atau reasuransi yang beroperasi secara penuh (full fledge). Optimisme kedua karena semakin banyaknya jumlah tenaga pemasaran di asuransi syariah. Data AASI menyebutkan, hingga Juni 2016, sudah lebih dari 250.000 tenaga pemasar yang mendapatkan sertifikasi agen asuransi jiwa syariah.
Ini 4 katalis pertumbuhan asuransi syariah
JAKARTA. Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) menunjukkan perkembangan positif di Indonesia. Tren ini dinilai akan terus berlanjut mengingat dukungan dari pelaku industri, regulator dan masyarakat yang semakin solid. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Erwin Noekman menuturkan, setidaknya ada empat katalis positif yang mampu memberikan tenaga bagi pertumbuhan asuransi syariah di Tanah Air. Pertama, semakin banyaknya aksi korporasi perusahaan asuransi maupun reasuransi yang mengubah unit syariahnya menjadi perusahaan asuransi atau reasuransi yang beroperasi secara penuh (full fledge). Optimisme kedua karena semakin banyaknya jumlah tenaga pemasaran di asuransi syariah. Data AASI menyebutkan, hingga Juni 2016, sudah lebih dari 250.000 tenaga pemasar yang mendapatkan sertifikasi agen asuransi jiwa syariah.