Ini 4 Risiko Konsumsi Gula Batu Berlebihan yang Perlu Diwaspadai



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simak risiko konsumsi gula batu berlebihan sebagai pengganti gula pasir. Kini pemanis alami mudah didapatkan untuk menambahkan cita rasa minuman, salah satunya gula batu.

Gula batu dibuat dari larutan tebu dan getah palem. Gula ini ditemukan dalam bentuk mishri, yang kaya akan nutrisi. Gula batu kaya akan vitamin, mineral, dan asam amino esensial.

Sebuah vitamin penting, vitamin B12, juga ditemukan dalam mishri dalam jumlah yang cukup baik


Bentuk kecil gula batu ini dikatakan sebagai gula yang cukup sehat. Ini bukan hanya sebagai alternatif yang lebih sehat daripada gula pasir, tetapi juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan.

Bila dikonsumsi secara moderat gula batu dapat membantu menyehatkan pencernaan dan anemia saat dicampurkan dengan bahan rempah.

Baca Juga: 8 Manfaat Teh Bunga Telang yang Bisa Didapatkan Jika Diminum Secara Rutin

Potensi Risiko Gula Batu

Meskipun gula memiliki porsi tertentu dalam pola makan, sehingga manfaat kesehatannya masih terbatas. Menurut para ahli, asupan gula harian sebaiknya diatur dengan hati-hati.

Sebagai contoh, penelitian kesehatan di Amerika Serikat merekomendasikan agar tidak lebih dari 10% total kalori harian berasal dari gula tambahan.

American Heart Association merekomendasikan kurang dari 6 sendok teh gula per hari untuk wanita dan sembilan per hari untuk pria.

Untuk itu, Anda tetap perlu mempertimbangkan konsumsi gula batu sebagai alternatif pemanis.

Berikut ini risiko konsumsi gula batu berlebihan sebagai pengganti gula pasir, dilansir dari laman Web MD.

Baca Juga: Kandungan Nutrisi Pisang dan Manfaatnya Mulai dari Turunkan Tensi Hingga Berat Badan

1. Risiko Obesitas

Penelitian terhadap orang Amerika mengonsumsi 17 sendok teh gula setiap hari. Ini mengakibatkan konsumsi gula tambahan sebesar 57 gram per orang setiap tahun.

Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebihan berkontribusi pada penambahan berat badan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan obesitas.

Obesitas tentu dikaitkan dengan sejumlah kondisi kesehatan, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan lainnya.

2. Diabetes Tipe 2

Konsumsi gula batu secara berlebihan tetap berpotensi menambah berat badan secara signifikan. Berat badan berlebih dan diet tinggi karbohidrat keduanya meningkatkan risiko dari diabetes tipe 2. 

3. Penyakit Kardiovaskular

Penelitian telah menunjukkan hubungan antara diet tinggi gula dan peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung.

Hasil studi jangka panjang menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi 17-21% dari asupan kalori harian sebagai gula tambahan memiliki risiko 38% lebih tinggi untuk meninggal akibat penyakit kardiovaskular.

4. Kesehatan Gigi yang Buruk

Meskipun gula tidak merusak gigi secara langsung, gula mengundang bakteri yang memakan gula yang menempel pada gigi Anda, membentuk lapisan plak.

Plak memungkinkan bakteri tetap berada pada gigi Anda untuk jangka waktu yang lebih lama. Bakteri menghasilkan asam yang mengikis email gigi dari waktu ke waktu, menyebabkan gigi berlubang.

Apabila tidak diobati, gingivitis dapat berkembang menjadi penyakit yang lebih serius yang disebut periodontitis, yang dapat menyebabkan kerusakan tulang dan jaringan di sekitar gigi.

Itulah penjelasan terkait risiko konsumsi gula batu berlebihan sebagai pengganti gula pasir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News