Ini 5 film animasi Indonesia terkeren, apa saja?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perfilman Indonesia saat ini tidak ketinggalan dengan negara lain. Salah satunya, industri film animasi yang kian menunjukkan kemajuan.

Meski belum sepesat negara-negara lain, namun film-film animasi Indonesia juga patut mendapat acungan jempol. Yang terbaru, hadir film animasi berjudul Knight Kris. Mau tahu siapa produsernya? Pasti Anda tidak menyangka, film animasi lokal ini diproduseri oleh Deddy Corbuzier, Kurniawan Biantoro, dan Johannes Paulus di bawah naungan Viva Fantasia Animation.

Kabarnya, film Knight Kris menelan biaya produksi yang cukup fantastis. Tak mengherankan, sebab, proses produksinya memakan waktu yang cukup panjang yaitu sekitar tiga tahun. Bagi Anda yang penasaran ingin melihat film ini, Knight Kris sudah tayang serentak di bioskop sejak 23 November 2017.


“Industri film animasi di Indonesia sudah tidak bisa dianggap remeh. Animator-animator handal mulai bangkit dan menghasilkan karya-karya membanggakan. Terbukti dalam beberapa waktu terakhir, banyak sekali film-film animasi yang dirilis. Salah satunya Knight Kris yang memuat karakter-karakter unik dan menyelipkan nilai-nilai budaya di dalamnya,” ungkap Sudhir Syal, CEO BookMyShow Indonesia.

Sebagai bentuk dukungan BookMyShow terhadap film-film animasi karya anak bangsa, BookMyShow akan memberikon diskon khusus untuk menonton film Knight Kris. Diskon yang diberikan berupa potongan tiket senilai Rp 40.000 dengan menggunakan kode voucher BMSKRIS. Potongan harga tiket tersebut berlaku untuk minimal pembelian 2 tiket.

Sudhir menambahkan, sejauh ini, tidak sedikit film-film animasi Indonesia yang telah sukses dirilis. Berikut lima film animasi Indonesia terbaik versi BookMyShow:

- Battle of Surabaya

Battle of Surabaya adalah film animasi 2D mengenai sejarah perjuangan bangsa Indonesia pada saat perang Surabaya 1945 yang diproduksi oleh MSV Pictures. Film ini berhasil meraih penghargaan di kancah internasional seperti Dingle Internasional Film Festival yang merupakan festival animasi terbesar yang diadakan di Irlandia.

Kala itu Battle of Surabaya bersaing dengan film animasi terpilih dari Irlandia, Prancis, Jepang dan USA. Dalam festival tersebut, Battle of Surabaya juga ditayangkan pada 20 Maret 2016 di The Phoenix Cinema. Keren kan?

- Sing to the Dawn (Meraih Mimpi)

Sing to the Dawn atau Meraih mimpi ditulis oleh Nia Dinata dan diproduksi oeh Kalyana Shira Films. Film ini merupakan film animasi musikal pertama di Indonesia yang menceritakan kisah seorang gadis yang terpaksa mengikuti sebuah tradisi patriarkis di kampung. Film animasi 3D ini diputar di beberapa negara, yaitu Korea, Malaysia, dan Rusia. Bahkan diputar di Pusan International Film Festival di Korea Selatan dan American film Market di Santa Monica, Amerika Serikat. Hebat ya!

- Pada Suatu Ketika

Pada Suatu Ketika diproduksi okeh studio kreatif asal Solo, Lakon Animasi. Film ini menggambarkan UFO besar ala district 9 dan transformers yang hadir di Indonesia. Tidak hanya sukses di dalam negeri, film Pada Suatu Ketika juga mendapat banyak tanggapan positif dari pencinta film dunia. Bahkan situs twitchfilm.com menuliskan “Through Indonesia may not be known internationally as a hotbed of animation there is a sizable base of talent there and local production house Lakon Animasi is sure to turn some heads with their CGI animated piece Pada Suatu Ketika.” Mantap sekali!

- Petualangan Si Adi

Petualangan Si Adi menceritakan Adi, seorang anak SMK yang mandiri dan cerdas. Film ini merupakan karya dari 50 siswa terpilih yang berasal dari 10 SMK se-indonesia. Film ini didistribusikan oleh Batavia Pictures dan diarahkan oleh sutradara Heri Kiswanto. Meskipun hanya dibuat bukan dari kalangan profesional, namun kualitas film animasi ini tak perlu diragukan. Ciamik!

- Petualangan Singa Pemberani

Petualangan Singa Pemberani dirilis oleh PT Unilever dan Es Krim Padle Pop. Paddle Pop Advanture juga dibuat ke dalam serial dan diisi suara oleh bintang-bintang ternama seperti Giring Nidji dan Putri Titian. Kesuksesannya membuat film ini dirilis hingga 6 seri yang tayang dari tahun 2012 - 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie