Masalah Mobil Saat Musim Hujan - Musim hujan menjadi tantangan tersendiri untuk pemilik mobil menjaga kendaraan agar nyaman dan aman. Sebab, ada berbagai masalah mobil yang sering muncul dan harus diwaspadai saat musim hujan. Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan melanda di beberapa wilayah Indonesia sejak November 2023 lalu hingga April 2024. Bahkan, BMKG memprediksi curah hujan tinggi di berbagai wilayah Indonesia akan terjadi pada Januari dan Februari ini.
Intensitas curah hujan yang tinggi membuat pemilik kendaraan harus mewaspadai beragam masalah, baik yang masuk ke dalam kabin sampai munculnya jamur di bagian interior maupun ekterior mobil. Kondisi itu bisa menyebabkan mobil tidak nyaman, hingga mengganggu keamanan berkendara. Untuk itu, Co-Founder
Lifepal Benny Fajarai mengungkapkan berbagai jenis penyakit mobil yang sering muncul dan harus diwaspadai saat musim hujan agar berkendara aman dan nyaman.
Baca Juga: Insentif Bebas Masuk dan Pajak Dorong Laju Mobil Listrik Impor Masalah mobil yang sering muncul saat musim hujan dan cara mengatasinya
Dirangkum dari keterangan resmi
Lifepal, berikut adalah beberapa masalah mobil yang sering muncul saat musim hujan dan cara mengatasinya: 1. Kabin mobil yang lembap Saat musim hujan, kabin mobil umumnya jadi lebih lembap, lebih kotor dari biasanya, dan muncul bau tak sedap. Kondisi itu terjadi karena masuknya tetesan hujan ke kabin mobil pada musim hujan. Membuka pintu mobil saat hujan bisa membuat air hujan dan debu masuk dalam kabin. Saat Anda masuk ke dalam kendaraan dalam kondisi basah, maka percikan air hujan dapat dengan mudah mengotori kabin mobil. Meski tidak dapat mencegah masalah itu, pastikan Anda senantiasa membersihkan mobil setelah memakainya dalam kondisi hujan. Anda dapat membersihkan bagian-bagian kabin mobil yang basah atau kotor agar tidak menyebabkan beragam masalah lain.
Baca Juga: Kanopi Drop Zone di Selatan Stasiun Yogyakarta Roboh, Ini Tanggapan KAI 2. Jamur di permukaan eksterior dan lantai mobil Tingginya curah hujan membuat pertumbuhan jamur lebih agresif. Saat melintasi kawasan hujan, ada beragam jenis kotoran yang dapat menempel di permukaan eksterior mobil. Jamur dapat muncul atau tumbuh di berbagai area, mulai dari kaca mobil hingga bagian body mobil. Tentu saja, hal ini bisa sangat mengganggu kebersihan mobil serta kenyamanan pengendaranya. Jika mobil Anda kotor setelah berkendara di tengah hujan, lalu tidak segera dibersihkan, maka dapat semakin meningkatkan potensi berjamur. Bau tak sedap juga dapat muncul akibat kotoran yang mengering. Karena itu, segera bersihkan mobil Anda setelah berkendara di tengah hujan atau melintasi medan bekas hujan. Setelah membersihkan atau mencuci mobil, jangan lupa mengeringkannya dengan baik agar tidak memicu pertumbuhan jamur. Kemudian, parkirkan mobil di lokasi dengan sirkulasi udara yang baik serta tidak terkena air hujan. Jika tidak ada tempat yang memadai dan terpaksa harus memarkirkan mobil di tempat yang terkena hujan, maka Anda dapat memanfaatkan car cover atau penutup kendaraan mobil dengan bahan yang tepat. Anda harus memastikan memakai car cover yang tepat karena ada bermacam jenis bahan kurang cocok jika terkena air hujan.
Baca Juga: Cek, Ini 5 Komponen Mobil yang Berpotensi Bermasalah Setelah Liburan Nataru 3. Jamur di lantai mobil Tak hanya bisa muncul di permukaan eksterior mobil, jamur juga dapat tumbuh di bagian kabin mobil yang lembap. Salah satunya, lantai mobil. Berkendara di tengah hujan membuat pengendara dan penumpang memasuki mobil dengan kondisi alas kaki yang basah. Kondisi tersebut dapat membuat lantai mobil cepat kotor dan berjamur. Untuk mencegah permasalahan tersebut, sebaiknya Anda memakai karpet mobil. Selain itu, pastikan diletakkannya secara menyeluruh. Jamur juga lebih senang tumbuh di bagian kabin mobil lainnya, seperti bagian jok mobil. Agar interior mobil tetap terhindar dari masalah saat musim hujan, maka jangan malas untuk membersihannya. Jika ada bagian yang basah atau lembap, maka segera keringkan. Dan, bersihkan bagian-bagian yang terkena debu atau kotoran agar tidak menumpuk dan memicu pertumbuhan jamur.
Baca Juga: Korban Tewas Gempa 7,6 SR di Jepang Lebih dari 100 orang, 200an Warga Masih Hilang 4. Wiper bermasalah Bagian lain yang seringkali terganggu ketika sedang berkendara di tengah hujan cukup deras atau diiringi angin kencang adalah wiper mobil. Padahal, kinerja wiper mobil harus baik jika ingin membantu pengendara melihat kondisi jalan yang baik. Kinerja wiper yang baik akan menyapu air hujan di kaca depan dan menjaga pandangan pengemudi. Sementara itu, jika kondisinya kurang baik, maka fungsi wiper tidak bisa optimal, apalagi jika air hujan begitu deras. Jika Anda berkendara di tengah hujan deras dan wiper tidak berfungsi optimal, tentu dapat mengganggu kemudi. Kondisi tersebut bisa membahayakan keselamatan pengendara, dan pengguna jalan lainnya. Karena itu, pastikan selalu memeriksa kondisi wiper sebelum berkendara, agar kendaraan tidak mengalami masalah saat musim hujan. Adapun langkah yang bisa dilakukan adalah memeriksa komponen-komponen wiper, pastikan karetnya masih elastis dan berfungsi baik untuk menyapu air hujan. Segera ganti wiper baru jika Anda mendengar suara decitan dari wiper yang digunakan. Hal itu penting dilakukan agar tidak mengganggu saat sedang berkendara.
Baca Juga: Sederet Risiko Berpotensi Terjadi Saat Nataru, Ini Tips dari BRI Insurance 5. Masalah sistem kelistrikan Sistem kelistrikan mobil juga bisa menjadi penyakit mobil lainnya saat musim hujan. Korsleting listrik menjadi hal cukup umum terjadi saat musim hujan. Risiko ini bisa semakin meningkat saat komponen kelistrikan terendam air. Risiko ini dapat semakin meningkat ketika Anda memaksa melintas di jalanan yang tergenang air cukup dalam. Pasalnya, kondisi itu dapat meningkatkan potensi masuknya air hujan ke beragam komponen mesin mobil. Risiko tersebut bisa menimbulkan masalah pada mesin, sehingga menyebabkan mobil mogok. Karena itu, pastikan Anda menghindari jalanan yang tergenang air terlalu dalam atau yang tidak bisa terprediksi kedalamannya. Hanya saja, jika terpaksa melakukannya, sebaiknya tetap memeriksa kondisi mobil setelah berkendara, pastikan tidak ada komponen mesin atau sistem kelistrikan yang rusak.
Baca Juga: Pelindo Layani Hampir 1.6 Juta Pemudik pada H+10 Nataru 2023/2024 Cara bijak mengatasi penyakit mobil saat musim hujan
Hal penting lainnya untuk mengatasi beragam penyakit mobil saat musim hujan adalah melengkapinya dengan asuransi mobil. Sebab, proteksi ini akan memberi perlindungan terhadap berbagai risiko yang terjadi saat berkendara, termasuk dalam kondisi hujan.
Seperti diketahui, dua jenis perlindungan kendaraan dapat Anda pilih, yaitu asuransi mobil All Risk atau biasa disebut
comprehensive dan
Total Loss Only (TLO). Menawarkan manfaat dan keuntungan berbeda-beda, Anda bisa memilih jenis perlindungan sesuai kebutuhan dan kemampuan. Proteksi
comprehensive menanggung risiko kecelakaan, pencurian atau kehilangan, huru hara, hingga bencana alam banjir dan gempa bumi. Sementara itu, asuransi TLO hanya akan memberi ganti rugi di atas 75% atau menanggung kondisi mobil rusak parah/tidak bisa digunakan. Dengan kata lain, perlindungan
Total Loss Only hanya menanggung kondisi mobil mati total, hilang karena dicuri, dan sebagainya. Apapun jenis proteksi mobil yang dipilih, tentu saja dapat memberi perlindungan maksimal sesuai kebutuhan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News