Ini 5 pelabuhan yang masuk dalam program Tol Laut



KONTAN.CO.ID - Senior Vice President Marketing and Government Relation Pelindo III Sugiono memaparkan, akan ada 5 pelabuhan yang masuk dalam program Tol Laut dari total 24 pelabuhan. Adapun Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya menjadi pelabuhan utama dalam proyek tol laut.

Sementara untuk pelabuhan pengumpan berada di Tanjung Emas di Semarang, Pelabuhan Sampit, Pelabuhan Banjarmasin, dan Pelabuhan Penau di Kupang.

Adapun pengembangan infrastruktur yang telah dilakukan pertama di Pelabuhan Tanjung Perak, yakni pengerukan alur.


"Yang dulunya dengan kedalaman 8,8 meter mulai 2015 kemarin kita operasikan menjadi 13 meter, ini sangat mendukung peningkatan volume kapal yang masuk," kata Sugiono di Jakarta, Jumat (22/9).

Ia juga berharap, nantinya kapal-kapal yang masuk berbobot mati lebih dari 20.000 hingga 50.000 ton. Semakin banyak muatan yang dibawa akan menambah efisiensi.

Kemudian di Pelabuhan Sampit, Kalimantan Tengah akan disiapkan terminal petikemas dan sudah difasilitasi berupa 2 unit CT Krem dan 20 RTG.

Lalu di Banjarmasin dilengkapi fasilitas penambahan alat berupa container crane yang kini berjumlah 4 unit. "Sebelumnya telah dilakukan perluasan area C1", ungkapnya.

Sedangkan di Kupang, dilengkapi berbagai fasilitas berupa petikemas yang mampu menampung hingga 100.000 kontainer. Sementara di Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang telah dilengkapi 6 unit krem, terminal petikemas, dengan sekitar 20 RTG.

Sebagai informasi, sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan laut, Pasal 1 Ayat 5 disebutkan pelabuhan utama adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri dan internasional, alih muat angkutan laut dalam negeri dan internasional dalam jumlah besar, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberagan dengan jangkauan pelayanan internasional.

Sementara pelabuhan pengumpan merupakan pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah terbatas, merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan dalam provinsi.

Bagaimana dengan pelabuhan lain?

Adapun pelabuhan lain yang tidak menjadi bagian dari lima pelabuhan utama akan dilakukan pengurangan disparitas harga dan supply pasokan atas barang-barang, terutama di daerah 3T (Terpencil, Terluar, Terdepan). "Yang berada di pinggir Indonesia perbatasan, Pelindo III ini lokasinya di NTT," katanya.

Sugiono melanjutkan, jika tol laut menjadi jalur kapal maka di pelabuhan menyiapkan fasilitas berupa 'rumah kita'. "Kita manfaatkan di situ sebagai pusat distribution center, barang-barang yang memang untuk memenuhi daerah 3T kita tampung dan salurkan untuk menjaga harga dan pasokannya," kata dia.

Terkait kendala, Sugiono menambahkan, yang masuk ke daerah 3T pasokan dan distribusi di sana memiliki harga yang cenderung lebih tinggi daripada di Jawa. Oleh karena itu disiapkan 'rumah kita' agar bisa memantau siapa saja yang mendapatkan penugasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia