6 Makanan Pemicu Kanker - JAKARTA. Simak daftar makanan pemicu kanker yang wajib dihindari. Kini, sudah banyak makanan yang diproses agar mudah dikonsumsi oleh manusia. Sayangnya, dengan kemajuan tersebut bisa memicu berbagai risiko termasuk pembentukan sel kanker. Lalu, apa itu sel kanker? Sel kanker merupakan sel yang mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol dan dapat menyerang jaringan atau organ di sekitarnya. Pembentukan sel kanker dapat menyebar (metastasis) ke bagian tubuh lain melalui peredaran darah atau sistem limfatik.
Proses ini dapat menyebabkan pembentukan tumor ganas yang dapat merusak jaringan dan organ di sekitarnya.
Baca Juga: 5 Penyakit yang Ditandai Perut Perih di Pagi Hari, Waspadai Tukak Lambung Faktor pemicu sel kanker
Berbagai faktor dapat menjadi pemicu terjadinya sel kanker, termasuk:
- Mutasi Genetik: Perubahan gen dalam sel dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Mutasi gen ini dapat bersifat herediter (diwariskan) atau dapat terjadi karena paparan faktor lingkungan tertentu.
- Radiasi: Paparan radiasi ionisasi, seperti sinar-X atau sinar gamma, dapat meningkatkan risiko terbentuknya sel kanker. Ini bisa berasal dari penggunaan sinar-X medis, radioterapi, atau paparan radiasi lingkungan.
- Bahan Kimia Berbahaya: Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia tertentu, seperti asap rokok, asbes, atau zat kimia industri, dapat meningkatkan risiko kanker.
- Virus dan Infeksi: Beberapa infeksi virus dapat meningkatkan risiko terbentuknya sel kanker. Contohnya adalah Human Papillomavirus (HPV) yang dapat menyebabkan kanker serviks, dan Hepatitis B atau C yang dapat menyebabkan kanker hati.
- Faktor Gaya Hidup: Gaya hidup yang tidak sehat, seperti konsumsi alkohol berlebihan, kebiasaan merokok, pola makan tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik, dapat meningkatkan risiko terjadinya sel kanker.
- Faktor Hormonal: Perubahan hormon dalam tubuh, seperti pada kehamilan atau penggunaan terapi hormon tertentu, dapat berkontribusi terhadap risiko kanker tertentu.
- Faktor Pewarisan Genetik: Riwayat keluarga dengan kasus kanker tertentu dapat meningkatkan risiko munculnya kanker pada individu tersebut, menunjukkan adanya faktor pewarisan genetik.
Nah, dalam upaya pencegahan makanan pemicu kanker perlu beberapa informasi makanan yang penting untuk kesehatan.
Baca Juga: Inilah 7 Jus Buah dan Sayur untuk Mengatasi Jerawat Membandel Makanan pemicu kanker yang perlu dihindari
Dengan mempertimbangkan hal ini, cek beberapa tinjauan penelitian mengenai makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker, dirangkum dari laman
Healthline. 1. Daging Olahan Daging olahan adalah segala jenis daging yang diawetkan melalui merokok, pengasinan, pengawetan, atau kaleng. Sebagian besar daging olahan adalah daging merah. Beberapa contoh daging merah yang diolah mencakup sosis, salami, ham, daging asap, dan dendeng sapi. Metode pembuatan daging olahan dapat menciptakan zat karsinogenik. Misalnya, Penelitian yang dilansir
Healthline tahun 2018, pengasapan daging dengan nitrit dapat membentuk senyawa karsinogen yang disebut senyawa N-nitroso. Memasak daging juga dapat menghasilkan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) yang bersifat karsinogen. Menurut penelitian tahun 2019, daging olahan adalah faktor risiko utama untuk kanker kolorektal. Penelitian lain pada tahun 2019 juga menemukan bahwa daging ini terkait dengan kanker lambung. Dalam tinjauan tahun 2018, peneliti menyimpulkan bahwa konsumsi tinggi daging olahan dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara. 2. Gorengan Saat makanan berpati dimasak pada suhu tinggi, senyawa yang disebut akrilamida terbentuk. Ini dapat terjadi selama penggorengan, pemanggangan, atau pemanggangan roti. Makanan yang bercampur dengan pati yang digoreng memiliki kandungan akrilamida yang tinggi, termasuk produk kentang goreng dan keripik kentang. Menurut tinjauan tahun 2018, akrilamida terbukti bersifat karsinogenik dalam penelitian yang dilakukan pada tikus. International Agency for Research on Cancer (IARC) menganggapnya "mungkin bersifat karsinogenik bagi manusia." Menurut penelitian tahun 2020, akrilamida merusak DNA dan menyebabkan apoptosis, atau kematian sel. Konsumsi banyak makanan yang digoreng juga meningkatkan risiko Anda untuk diabetes tipe 2 dan obesitas. Kondisi-kondisi ini dapat meningkatkan stres oksidatif dan peradangan, yang lebih lanjut meningkatkan risiko kanker. 3. Makanan Yang Terlalu Matang Konsumsi makanan overcook, terutama daging, dapat menghasilkan senyawa karsinogenik. Menurut penelitian tahun 2020, memasak daging dengan suhu tinggi menciptakan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) dan amina heterosiklik (HCA) yang bersifat karsinogenik. Zat-zat ini dapat meningkatkan risiko kanker dengan mengubah DNA sel-sel Anda. Anda lebih mungkin mengovercook makanan saat memasak dengan suhu tinggi atau di atas api terbuka. Ini termasuk metode memasak seperti panggangan hingga menggoreng
Food and Drug Administration juga menyatakan bahwa
overcook makanan berpati, seperti kentang, meningkatkan pembentukan akrilamida.
4. Produk Susu Ada beberapa bukti bahwa produk susu dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Produk susu meliputi susu, keju, hingga yogurt. Penelitian 2020, mengonsumsi produk susu meningkatkan kadar faktor pertumbuhan mirip insulin 1 (IGF-1). Ini terkait dengan risiko kanker prostat yang lebih tinggi. IGF-1 dapat meningkatkan proliferasi, atau produksi, sel kanker prostat. Namun, bukti untuk ini tidak konsisten. Selain itu, jenis produk susu dapat memainkan peran, menurut sebuah studi tahun 2016. 5. Gula dan Karbohidrat Olahan Makanan manis dan karbohidrat olahan secara tidak langsung dapat meningkatkan risiko kanker. Beberapa contoh makanan ini meliputi minuman manis, produk panggang, pasta putih, roti putih, nasi putih, dan sereal manis. Konsumsi gula konsentrasi tinggi makanan manis dan berpati dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 dan obesitas. Menurut penelitian tahun 2020, kedua kondisi ini mempromosikan peradangan dan stres oksidatif. Hal ini dapat meningkatkan risiko untuk beberapa jenis kanker. Menurut tinjauan tahun 2019, diabetes tipe 2 meningkatkan risiko kanker ovarium, payudara, dan endometrium (rahim). Asupan tinggi gula dan karbohidrat olahan juga dapat menyebabkan tingkat glukosa darah tinggi, yang menurut penelitian tahun 2017, mungkin menjadi faktor risiko untuk kanker kolorektal. 6. Alkohol Saat Anda mengonsumsi alkohol, hati Anda memecah alkohol menjadi
asetaldehida atau senyawa karsinogenik. Penelitian tahun 2017,
asetaldehida mendukung adanya kerusakan DNA dan stres oksidatif.
Hal ini juga mengganggu fungsi kekebalan tubuh Anda, sehingga sulit bagi tubuh Anda untuk menargetkan sel-sel pra kanker dan kanker. Pada wanita, alkohol meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh, menurut studi tahun 2015. Ini terkait dengan risiko lebih tinggi terkait dengan peningkatan risiko kanker yang perlu diwaspadai. Demikian penjelasan terkait makanan pemicu kanker yang bisa Anda hindari dari sekarang. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News