KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meyakini pada 2021 akan terjadi pemulihan ekonomi, setelah kontraksi di tahun 2020. Untuk menjaga momentum tersebut, Menkeu menyampaikan ada tujuh cara pemerintah untuk mengakselerasi ekonomi di tahun depan. Pertama, alokasi anggaran pendidikan sebesar Rp 550 triliun melalui belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD). Kedua, perlindungan sosial sebesar Rp 408,8 triliun dengan prioritas antara lain program keluarga harapan (PKH), bansos tunai, kartu sembako, dan penerima iuran bantuan (PBI) JKN. Ketiga, anggaran kesehatan sebesar Rp 169,7 triliun dialokasikan untuk antisipasi pengadaan vaksin dan vaksinasi, hingga bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Ini belum termasuk Rp 34,4 triliun anggaran vaksin yang berasal dari carry over anggaran kesehatan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2020.
Ini 7 cara Menkeu Sri Mulyani mengakselerasi pemulihan ekonomi di 2021
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meyakini pada 2021 akan terjadi pemulihan ekonomi, setelah kontraksi di tahun 2020. Untuk menjaga momentum tersebut, Menkeu menyampaikan ada tujuh cara pemerintah untuk mengakselerasi ekonomi di tahun depan. Pertama, alokasi anggaran pendidikan sebesar Rp 550 triliun melalui belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD). Kedua, perlindungan sosial sebesar Rp 408,8 triliun dengan prioritas antara lain program keluarga harapan (PKH), bansos tunai, kartu sembako, dan penerima iuran bantuan (PBI) JKN. Ketiga, anggaran kesehatan sebesar Rp 169,7 triliun dialokasikan untuk antisipasi pengadaan vaksin dan vaksinasi, hingga bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Ini belum termasuk Rp 34,4 triliun anggaran vaksin yang berasal dari carry over anggaran kesehatan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2020.