Ini 7 Dampak Buruk Telat Makan yang Berdampak Buruk untuk Pencernaan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhatikan dampak negatif telat makan terhadap kesehatan tubuh. Konsumsi makanan merupakan elemen penting bagi tubuh untuk menjalankan aktivitas sepanjang hari.

Keterlambatan makan berkaitan saat seseorang tidak mengonsumsi makanan sesuai dengan interval waktu yang biasanya dilakukan.

Bahkan, ini dapat melebihi batas waktu yang wajar setelah waktu makan yang telah direncanakan.


Makan tepat waktu pada dasarnya mengacu pada kebiasaan mengonsumsi makanan secara teratur sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, termasuk sarapan, makan siang, makan malam, dan makanan ringan di antaranya.

Sebaliknya, seseorang mungkin mengalami keterlambatan makan karena jadwal yang padat, ketersediaan makanan yang terbatas, atau kurangnya nafsu makan.

Baca Juga: Hati-hati Intermitten Fasting Berisiko Sebabkan Kematian Penderita Jantung dan Kanker

Dampak dari keterlambatan makan dapat bervariasi tergantung pada individu dan seberapa sering atau seberapa lama mereka mengalami keterlambatan tersebut.

Manfaat Makan Tepat Waktu

Ada beberapa manfaat bila Anda dapat mengatur jadwal makan Anda sehari-hari.

  • Menjaga Keseimbangan Gula Darah: Makan tepat waktu membantu menjaga keseimbangan gula darah. Mengonsumsi makanan secara teratur dapat mencegah lonjakan gula darah yang dapat terjadi jika makan terlalu lama di antara waktu makan.
  • Pemberian Energi yang Konsisten: Makan pada waktu yang tepat memberikan pasokan energi yang konsisten sepanjang hari. Ini membantu menjaga tingkat energi dan stamina untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
  • Mendukung Metabolisme Tubuh: Makan secara teratur membantu mendukung metabolisme tubuh. Proses pencernaan dan penyerapan nutrisi dapat berjalan lebih efisien ketika tubuh menerima makanan secara teratur.
  • Mengurangi Risiko Kelaparan dan Overeating: Makan tepat waktu dapat mencegah rasa lapar berlebihan yang dapat menyebabkan konsumsi makanan berlebihan (overeating) ketika akhirnya makanan dikonsumsi. Ini juga membantu mengurangi risiko memilih makanan cepat saji atau camilan yang kurang sehat karena kelaparan mendesak.
  • Memelihara Berat Badan yang Sehat: Makan pada waktu yang tepat dapat membantu memelihara berat badan yang sehat. Kebiasaan makan yang teratur dapat membantu mengelola asupan kalori dan mengurangi kecenderungan penumpukan lemak.
Sebuah penelitian ungkap bahwa tidak sarapan dan makan malam sekitar jam 9 malam akan signifikan terhadap nafsu makan, pengeluaran energi, dan cara kita menyimpan lemak.

Hasil penelitian ini mendapati faktor-faktor lain yang sama, waktu asupan makanan secara signifikan mempengaruhi pengeluaran energi, nafsu makan, dan perubahan molekuler pada jaringan lemak.

Makan terlambat pada malam hari juga membuat persepsi lapar lebih dari dua kali lipat, meningkatkan kadar hormon lapar dalam darah sebesar 34%. Sehingga ini akan menekan hormon rasa kenyang, dan menurunkan pengeluaran energi dan suhu inti tubuh sebesar 5% selama 24 jam berikutnya.

Para peneliti menjelaskan bahwa ritme sirkadian alami tubuh mendorong penciptaan hormon dan ekspresi genetik yang terlibat dalam pengendalian berat badan.

Baca Juga: 5 Makanan untuk Menurunkan Gejala Asam Lambung, Rasa terbakar di Ulu Hati Mereda

Efek negatif telat makan

Nah, sayangnya beberapa orang tidak menyempatkan makan tepat waktu saat memiliki jam kerja atau kesibukan lainnya. Simak beberapa efek telat makan pada kesehatan dan penyakit terkait dilansir dari Health Line.

1. Gangguan Pencernaan

Salah satu efek negatif dari kelaparan yang berlangsung lama adalah peningkatan produksi asam lambung dalam lambung. Asam lambung ini dapat mengiritasi dinding lambung dan menyebabkan gangguan pencernaan, seperti kembung, mual, muntah, dan sakit perut.

Untuk mencegah gangguan pencernaan, penting untuk makan secara teratur dengan porsi yang mencukupi.

2. Penurunan Kadar Glukosa Darah

Kadar glukosa darah yang normal berkisar antara 70-100 mg/dL. Ketika glukosa darah turun di bawah 70 mg/dL, kondisi ini disebut hipoglikemia.

Pada individu yang sehat, hipoglikemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kelaparan berkepanjangan. Gejala hipoglikemia bervariasi, mulai dari ringan hingga parah. Gejala ringan termasuk pusing, kelemahan, dan kesemutan di tangan dan kaki.

Jika Anda mengalami gejala hipoglikemia, segera konsumsi makanan atau minuman yang mengandung glukosa, seperti jus buah, permen, atau roti. Jika gejala tidak membaik, segera hubungi layanan medis.

3. Gangguan Metabolisme

Metabolisme adalah proses di mana tubuh mengubah makanan menjadi energi. Kebiasaan kelaparan dapat mengganggu ritme metabolisme tubuh Anda, yang pada gilirannya dapat memengaruhi berat badan dan regulasi energi.

Studi menunjukkan bahwa individu yang sering kelaparan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami obesitas.

4. Penurunan Energi dan Konsentrasi

Tubuh membutuhkan energi dari makanan untuk berfungsi dengan optimal. Ketika Anda kelaparan, tubuh Anda kekurangan energi.

Akibatnya, kelaparan dapat menyebabkan penurunan energi, kelelahan, serta kesulitan dalam mempertahankan konsentrasi dan fokus. Untuk menjaga energi dan konsentrasi, pastikan Anda mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti nasi, roti, atau pasta.

5. Meningkatkan Risiko Overeating

Setelah mengalami kelaparan, Anda mungkin cenderung untuk makan berlebihan atau memilih makanan yang kurang sehat karena rasa lapar yang kuat. Hal ini dapat meningkatkan risiko overeating dan obesitas.

Untuk menghindari overeating, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang.

6. Gangguan Mood

Kelaparan yang berlebihan dapat mempengaruhi suasana hati, membuat Anda mudah tersinggung, mudah marah, atau merasa tertekan. Hal ini karena otak membutuhkan glukosa untuk berfungsi dengan baik.

Untuk menjaga mood tetap stabil, pastikan Anda makan secara teratur.

7. Gangguan Siklus Hormon

Kelaparan juga dapat memiliki dampak negatif pada regulasi hormon, termasuk hormon yang mengatur nafsu makan dan berat badan. Studi menunjukkan bahwa wanita yang sering kelaparan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan siklus menstruasi.

Untuk menjaga kesehatan hormon, penting untuk makan secara teratur.

Tips untuk mencegah telat makan

Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah telat makan:

  • Buatlah jadwal makan yang teratur dan patuhi jadwal tersebut.
  • Bawalah camilan sehat yang dapat Anda konsumsi saat Anda merasa lapar.
  • Jika Anda harus menunda waktu makan, pastikan untuk makan makanan yang sehat dan bergizi seimbang.
  • Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat mencegah berbagai dampak negatif yang disebabkan oleh telat makan.
Selain itu, saat tubuh tidak mendapatkan asuapan dengan baik, ini dapat mengganggu pola makan sehat yang teratur dan dapat mengganggu upaya untuk menjaga diet yang seimbang.

Itulah penjelasan dan pertimbangan dari dampak negatif yang diakibatkan saat telat makan hingga gangguan kesehatan terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News