Ini 7 proyek infrastruktur gas yang dibangun RI



JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serius melanjutkan program konversi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG).

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (migas) Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmadja mengatakan, untuk tiga tahun ke depan, Kementerian ESDM bakal menyiapkan anggaran sebesar Rp 10,83 triliun untuk merealiasikan tujuh proyek infrastruktur gas di sejumlah wilayah.

"Dana akan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tahun ini alokasi anggaran untuk proyek infrastruktur gas Rp 513,37 miliar," ujarnya,  di Gedung DPR, Rabu (11/2).


Tahun depan, Wiratmaja bilang, pemerintah mengusulkan dana proyek tahap kedua mencapai Rp 5,08 triliun. Adapun di 2017 jajaran akan menyiapkan dana sekitar Rp 5,23 triliun. "Tapi harus ada persetujuan dari DPR mengenai alokasi anggarannya. Soalnya proyek ini multiyears," tuturnya.

Wiratmaja mengatakan, proyek infrastruktur yang ditargetkan bisa beres sebelum 2020 itu sedianya akan dikelola oleh PT Pertamina (Persero). Selain itu, pemerintah juga sedang menimbang opsi pemberian hak pengelolaan beberapa infrastruktur gas kepada PT PLN (Persero).

"Kenapa bukan PGN? Karena perusahaan ini sudah terbuka. Sedangkan Pertamina dan PLN kan seluruh sahamnya dimiliki pemerintah. Tapi untuk PLN sedang dibicarakan (infrastruktur) yang mana," pungkas Wiratmaja.

Berikut tujuh proyek infrastruktur gas  yang akan dibangun:

1. Konstruksi 4 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), 2 bengkel pencontohan, dan 1.000 unit konverter kit.

2. Peningkatan kapasitas penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah timur Indonesia.

3. Pembangunan infrastruktur pipa gas berdiameter 20 inchi yang menghubungkan sejumlah beberapa kawasa di pulau Jawa atau Trans Jawa (Semarang-Cirebon-Balongan).

4. Pembangunan infrastruktur pipa gas 12 inchi Balikpapan hingga Samarinda sepanjang 130 km.

5. Pembangunan fasilitas penyimpanan terapung gas atau Floating Storage Regasification Unit (FSRU) serta fasilitas regasifikasi BBM ke BBG untuk pembangkit listrik.

6. Pembangunan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga.

7. Terakhir, pembangunan tangki gas elpiji 2 x 1.000 metric ton (MT) di 3 lokasi yakni Jayapura, Wayame, dan Bima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa