KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketahui pertolongan pertama saat sesak nafas akibat asam lambung. Kondisi tidak nyaman pada pernafasan membuat perubahan aktivitas seperti berkurangnya intensitas bernafas. Sesak nafas merupakan kondisi ketika seseorang merasa kesulitan untuk bernapas atau mendapatkan udara yang cukup. Gejala sesak nafas dapat bervariasi mulai dari napas pendek hingga perasaan tertekan pada dada. Beberapa penyebab umum sesak nafas melibatkan gangguan pada saluran napas yang diakibatkan oleh asam lambung.
Sesak nafas saat asam lambung naik dapat terjadi ketika isi lambung, terutama asam lambung, mengalir kembali ke dalam kerongkongan (esofagus) dan merangsang saraf di daerah tersebut.
Baca Juga: 5 Cara Mengobati Asam Lambung Tanpa Obat & 5 Makanan Penurun GERD Hal ini bisa menyebabkan perasaan sesak nafas atau sesak dada, meskipun sebenarnya masalahnya berasal dari saluran pencernaan. Untuk itu, kenali beberapa penyebab sesak nafas saat asam lambung naik. Penyebab sesak nafas saat asam lambung
- Refluks Asam: Asam lambung yang kembali ke esofagus dapat mengiritasi saluran tersebut, menyebabkan perasaan sesak nafas.
- Iritasi pada Saraf: Stimulasi dari refluks asam atau bahan lambung dapat merangsang saraf di sekitar esofagus dan dada, menciptakan sensasi sesak nafas.
Ada beberapa panduan dan kiat saat menghadapi sesak nafas dari asam lambung. Simak beberaap cara mengatasi sesak nafas saat asam lambung naik dilansir dari laman
Healthline.
Baca Juga: 10 Cara Hilangkan Bau Mulut dengan Cepat, Bisa Kunyah Kapulaga Cara Mengatasi Sesak Nafas Akibat Asam Lambung Naik
1. Hindari Makanan dan Minuman Pemicu Kurangi konsumsi makanan pedas, asam, berlemak, minuman berkafein, dan minuman berkarbonasi. 2. Lakukan pernapasan diafragma Melakukan latihan pernapasan ini dapat membantu meningkatkan kapasitas paru-paru agar napas menjadi lebih lega. Latihan pernapasan ini juga bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama saat asam lambung naik dan sesak napas. Berikut ini adalah cara melakukan pernapasan diafragma mulai dengan duduk di kursi lalu letakkan tangan di perut. Lalu, tarik napas perlahan melalui hidung dan rasakan perut bergerak naik. 3. Makan dalam Porsi Kecil Menghindari makan dalam porsi besar dan berlebihan sangat penting untuk mengelola gejala asam lambung naik. Disarankan untuk memilih makanan dalam porsi kecil namun lebih sering sepanjang hari. Ini dapat membantu mengurangi tekanan pada sfingter esofagus dan mengontrol produksi asam lambung. 4. Tidur dengan Kepala Miring Ketika Anda tidur, coba tinggikan bagian kepala tempat tidur Anda sehingga kepala berada lebih tinggi dari perut. Posisi ini dapat membantu mencegah asam lambung naik ke esofagus dan menyebabkan gejala refluks. 5. Hindari Makan Sebelum Tidur Berusaha untuk tidak makan dalam rentang waktu dua hingga tiga jam sebelum tidur dapat membantu mencegah terjadinya refluks asam saat berbaring. Memberi waktu pencernaan untuk bekerja sebelum tidur dapat mengurangi risiko gejala refluks. 6. Kenakan Pakaian Longgar Hindari mengenakan pakaian yang ketat di sekitar perut dan dada. Pakaian ketat dapat memberikan tekanan tambahan pada perut, meningkatkan risiko asam lambung naik. 7. Konsumsi Obat Antirefluks Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat antirefluks. Beberapa obat antirefluks dapat membantu mengurangi produksi asam lambung atau melindungi dinding lambung dari dampak asam. 8. Hindari Terpapar Asap Asap rokok dapat merelaksasi otot-otot di sekitar sfingter esofagus bagian bawah, yang dapat meningkatkan risiko refluks. Menghindari terpapar asap rokok dapat membantu mengelola gejala refluks asam dan mendukung kesehatan saluran pencernaan. Penting untuk dicatat bahwa jika Anda mengalami sesak nafas yang parah atau terus-menerus, segera konsultasikan dengan dokter.
Sesak nafas bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius, dan penanganan yang tepat perlu ditentukan berdasarkan diagnosis yang akurat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News 
