KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simak cara mengatasi stres kerja yang bisa dicoba. Kondisi tekanan pada lingkungan kerja dapat menjadi pemicu tekanan dari psikologis pekerja. Stres kerja secara medis merujuk pada respon tubuh terhadap tekanan atau tuntutan yang timbul dalam konteks pekerjaan. Stres kerja dapat dipahami sebagai perasaan ketegangan fisik dan mental yang muncul ketika seseorang merasa tidak mampu memenuhi tuntutan atau ekspektasi pekerjaan.
Secara medis, stres kerja dapat memicu berbagai reaksi fisiologis dan psikologis yang berdampak pada kesehatan seseorang.
Baca Juga: Ini 7 Makanan untuk Mengurangi Stres Berlebihan yang Mudah Dikonsumsi Cara mengatasi stres kerja
Beberapa gejala stres kerja secara medis melibatkan sistem saraf otonom, hormon stres seperti kortisol, dan respons psikologis seperti perasaan cemas atau depresi. Pada tingkat yang tinggi dan berkepanjangan, stres kerja dapat berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan. Penyakit yang muncul antara lain gangguan tidur, penurunan sistem kekebalan tubuh, gangguan pencernaan, peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, dan masalah kesehatan mental. Untuk itu, Anda perlu mencoba panduan untuk mengatasi stres kerja secara perlahan.
Baca Juga: 4 Penyebab Badan Pegal-Pegal Selain Mengangkat Beban Berat yang Penting Diketahui Intip sederet cara mengatasi stres kerja yang perlu diterapkan secara perlahan dilansir dari
APA. 1. Manajemen Waktu Rencanakan pekerjaan dengan baik setiap hari agar energi bisa dikendalikan dengan baik. Pakailah metode skala prioritas dan selesaikan tugas yang paling mendesak terlebih dahulu. Anda perlu menghindari menumpuk pekerjaan hingga akhir deadline. 2. Komunikasi Efektif Anda bisa membuka pembicaraan terkait tuntutan pekerjaan dengan atasan atau rekan kerja. Jangan ragu untuk meminta bantuan atau klarifikasi jika diperlukan. Tetap terbuka terhadap umpan balik konstruktif. 3. Lakukan Journaling Buatlah jurnal selama satu atau dua minggu untuk mengidentifikasi situasi mana yang paling menimbulkan stres dan cara Anda meresponsnya. Catat pemikiran, perasaan, dan informasi Anda tentang lingkungan, termasuk orang-orang dan keadaan yang terlibat, lingkungan fisik, dan bagaimana Anda bereaksi. Apakah kamu meninggikan suaramu? Dapatkan makanan ringan dari mesin penjual otomatis? Jalan-jalan? Mencatat dapat membantu Anda menemukan pola penyebab stres dan reaksi Anda terhadapnya. 4. Istirahat dan Rekreasi Ambil istirahat singkat selama jam kerja. Manfaatkan waktu istirahat untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan. Luangkan waktu di luar jam kerja untuk bersantai dan melepaskan diri dari pekerjaan. 5. Pengelolaan Konflik Anda perlu menangani konflik dengan cara yang konstruktif tanpa konfrontasi yang tidak perlu. Pelajari keterampilan komunikasi yang efektif untuk mengelola konflik. Lihat tantangan pekerjaan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Fokus pada hal-hal yang dapat Anda kendalikan, dan terima hal-hal yang tidak dapat diubah. 6. Olahraga rutin Daripada mencoba melawan stres dengan makanan cepat saji atau alkohol, lakukan yang terbaik untuk membuat pilihan yang sehat saat Anda merasakan ketegangan meningkat. Olahraga adalah penghilang stres yang hebat. Yoga bisa menjadi pilihan yang sangat baik, namun segala bentuk aktivitas fisik bermanfaat. Luangkan juga waktu untuk hobi dan aktivitas favorit. 7. Cari hobi Anda bisa mencari hobi seperti membaca novel, pergi ke konser, atau bermain game bersama keluarga, pastikan menyisihkan waktu untuk hal-hal yang membuat Anda senang. Pastikan setelah melakukan kegiatan terkait hobi untuk tidur yang cukup dan berkualitas juga penting untuk manajemen stres yang efektif. 8. Dukungan Sosial Terhubung dengan rekan kerja atau teman untuk mendapatkan dukungan. Berbicara tentang stres dengan seseorang dapat membantu meredakan beban emosional. Anda bisa membicarakan masalah stres kerja ke orang terdekat untuk mendapatkan saran yang terbaik. Jika Anda mengalami stres kerja dan merasa kesulitan mengatasinya, bantuan dari seorang psikolog atau konselor dapat sangat bermanfaat.
Waspada Burnout
Burnout dapat terjadi ketika seseorang terus-menerus menghadapi tekanan dan tuntutan yang melebihi kemampuan untuk mengatasinya. Kondisi burnout tidak hanya berkaitan dengan pekerjaan yang sulit atau intens, tetapi juga dengan kurangnya dukungan, rasa takut kehilangan pekerjaan, atau ketidakpastian dalam lingkungan kerja.
Burnout tidak hanya berdampak pada kesejahteraan individu, tetapi juga dapat mempengaruhi produktivitas dan atmosfer kerja secara keseluruhan. Penting untuk mengidentifikasi tanda-tanda burnout dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi stres kerja, seperti mencari dukungan, menetapkan batas, dan mencari keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Itulah panduan mudah untuk mengatasi stres kerja yang dapat Anda coba sesuai kemampuan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News