Ini alasan analis beri rekomendasi hold saham Indocement



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk tergolong melempem pada kuartal I-2018 lalu. Hal ini tercermin dari laba bersih emiten berkode INTP tersebut yang tergerus 46,2% secara year on year menjadi Rp 264,3 miliar.

Analis Ciptadana Sekuritas Asia, Fahressi Fahalmesta menyebut, berkurangnya jumlah laba bersih INTP disebabkan tren kenaikan harga batu bara selaku bahan baku semen. Hasilnya, biaya produksi semen emiten tersebut mengalami kenaikan.

Sebagai bukti, harga pokok penjualan (HPP) atau Cost of Good Sold (COGS) INTP meningkat 10,9% (YoY) dari Rp 2,21 triliun pada kuartal satu 2017 menjadi Rp 2,45 triliun pada kuartal satu 2018.


Untungnya, pendapatan INTP masih bisa meningkat tipis 1,9% (YoY) menjadi Rp 3,43 triliun pada kuartal I-2018 lalu.

Peningkatan pendapatan INTP didorong oleh solidnya pertumbuhan volume penjualan semen domestik emiten tersebut. Di kuartal I-2018 silam, volume penjualan semen domestik INTP tumbuh mencapai 9,8% (YoY) menjadi 4,15 juta ton.

“Volume penjualan domestik INTP di kuartal I-2018 merupakan yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir untuk kuartal yang sama,” terang Fahressi dalam riset 2 Mei.

Berkat peningkatan volume penjualan semen domestik, pangsa pasar dalam negeri INTP pun membesar dari 25,6% di kuartal I-2017 menjadi 26,4% di kuartal I-2018.

Dalam riset 8 Mei, Analis Valbury Sekuritas Indonesia, Budi Rustanto menilai, peningkatan penjualan semen INTP tidak lepas dari banyaknya proyek infrastruktur yang sedang berlangsung.

Saat ini INTP tercatat sebagai pemasok semen untuk proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta, proyek di ruas tol Jakarta-Cikampek, dan proyek jalan tol Ciawi-Sukabumi.

Dia pun yakin volume penjualan semen INTP akan terus meningkat sejalan dengan upaya pemerintah yang akan melakukan pembangunan infrastruktur secara merata di seluruh Indonesia.

Baik Budi maupun Fahressi sama-sama merekomendasikan hold saham INTP. Bedanya, Budi memasang target Rp 18.500 per saham, sedangkan Fahressi menargetkan Rp 16.150 per saham.

Pada penutupan perdagangan Selasa (8/5), saham INTP berada di level 16.700.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto