Ini alasan ARPU Smartfren Telecom (FREN) terus turun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain masalah kinerja keuangan yang kurang menggembirakan, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) juga mengalami penurunan rata-rata pendapatan per pengguna atawa average revenue per user (ARPU). 

Padahal, di saat yang sama jumlah pelanggan dan pendapatan FREN terus bertambah. Pada akhir 2019, ARPU perusahaan telekomunikasi ini turun 25% dibanding 2018. Sedangkan pada periode pertama 2020, ARPU yang dicatatkan FREN juga ambrol 17% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Terkait hal tersebut, Presiden Direktur FREN Merza Fachys menjelaskan, penurunan ARPU terjadi lantaran strategi Smartfren yang banyak membuat varian produk. Namun, penambahan jumlah pelanggan paling banyak terjadi pada segmen menengah ke bawah. 


Baca Juga: Smartfren (FREN) masih cetak rugi meski pelanggan dan pendapatan naik, ini alasannya

"Kami buat dari yang paling murah, sampai dengan yang paling mahal, cukup komplit. Banyaknya penambahan berjuta-juta pelanggan yaitu didenominasi menengah ke bawah," jelas dia dalam public expose virtual, Jumat (14/8).

Kendati begitu, Merza melihat kondisi ini bukan sebagai kendala. Sebab, yang terpenting bagi FREN saat ini adalah bisa menarik sebanyak mungkin pengguna agar bisa mendongkrak pendapatan. 

"Buat kami yang penting revenue menunjukkan peningkatan signifikan, pelanggan naik signifikan. Ini yang menyebabkan kami terus melakukan ekspansi pelanggan," kata dia. 

Penambahan jumlah pelanggan di segmen mana pun, imbuh Merza, menjadi sinyal positif bagi pengembangan bisnis Smartfren ke depan. Yang terpenting ialah bagaimana menjaga pelanggan agar tidak beralih, sembari terus menarik pengguna baru.

"Maka kami yakin secara gradual ARPU akan meningkat. Kita memang masih dalam masa perkembangan, masih butuh banyak lagi pelanggan yang kita harapkan akan mengguankan produk Smartfren," pungkas Merza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari