KONTAN.CO.ID - Pentagon telah mengonfirmasi bahwa mereka akan mengirim sistem antirudal canggih yang dioperasikan oleh pasukan AS ke Israel. Melansir BBC, para pejabat AS mengatakan baterai Terminal High-Altitude Area Defense (Thaad) akan memperkuat pertahanan udara Israel setelah serangan rudal Iran di negara itu awal bulan ini. Presiden Joe Biden mengatakan bahwa sistem itu dimaksudkan "untuk membela Israel". Banyak yang memperkirakan, system tersebut akan digunakan untuk membalas serangan Iran yang melibatkan lebih dari 180 rudal balistik yang ditembakkan ke Israel pada 1 Oktober 2024 lalu.
Langkah tersebut telah menjadi fokus perhatian karena melibatkan penempatan pasukan Amerika di Israel. Sudah ada sejumlah kecil pasukan AS di negara itu. Meski demikian, pengerahan baru sekitar 100 pasukan ini berdampak signifikan karena menandakan keterlibatan AS lebih lanjut dalam perang regional yang meluas. Pentagon mengatakan, tim pendahulu dan komponen yang dibutuhkan untuk baterai tersebut tiba di Israel pada hari Senin. Sementara, personel dan suku cadang lebih lanjut akan menyusul dalam beberapa hari mendatang. Menurut sebuah pernyataan yang dirilis Pentagon, baterai tersebut akan beroperasi dalam "waktu dekat". Baca Juga: Kecam Pemerintahan Biden, Netanyahu: Bukan AS yang Putuskan Cara Menangani Iran Jurnalis Israel Avi Scharf, yang secara rutin memantau data pelacakan penerbangan, mengatakan dua pesawat angkut militer AS C-17 terbang dari Alabama ke pangkalan Angkatan Udara Israel di Nevatim semalam, kemungkinan membawa peralatan Thaad. Masih belum jelas apakah pengerahan Thaad merupakan bagian dari perencanaan kontingensi AS untuk menjembatani celah yang diidentifikasi dalam pertahanan udara Israel, atau apakah hal itu menunjukkan meningkatnya kekhawatiran di Washington akan serangan Israel yang lebih kuat terhadap Iran.