Ini alasan Bali United ingin masuk bursa efek



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kerap ditodong beragam pertanyaan oleh para penggemar menjadi alasan Bali United memilih melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan menjadi perusahaan publik, informasi perusahaan bisa lebih transparan dan terbuka.

"Initial public offering (IPO) karena banyak fans nanyain mengenai angka ini angka itu. Dipikir pikir kalau mau, terbukalah sekalian," kata CEO Bali United Yabes Tanuri, Selasa (26/2).

Selain menjadi lebih terbuka dengan melakukan IPO, Yabes berharap ke depannya rasa memiliki penggemar klub Bali United bisa lebih tinggi lagi.


Dia menambahkan, bisnis sepakbola tidak hanya terbatas pada penjualan tiket saja. Khusus Bali United yang berada di bawah PT Bali Bintang Sejahtera, kata Yabes, bisnis yang dimiliki cukup beragam.

"Kami ada injeksi juga, ada e-sport, cafe, retail shop, banyak banget. Kami juga ada playland," imbuhnya.

Octavianus Budiyanto, Direktur Utama Kresna Sekuritas, sekuritas yang menjadi penjamin emisi Bali United, mengungkapkan, saat ini calon emiten tersebut memiliki aset senilai Rp 120 miliar dengan total modal perusahaan Rp 108 miliar.

Sebelumnya, Octavianus mengatakan, bisnis sepakbola merupakan bisnis yang cukup seksi. Ini karena, sumber pendapatan tidak hanya mengandalkan dari penjualan tiket saja, melainkan juga penjualan merchandise, bisnis kafe dari klub sepakbola, hingga pengaruh dari ikon pemain sepakbola yang bisa menjadi daya tarik bagi pasar.

Dia mengibaratkan bisnis sepakbola saat ini sama halnya dengan bisnis entertainment. Ditambah lagi, sektor sepakbola mendapat dukungan dari penggemar klub masing masing. Dia mencontohkan, di Bali United terdapat beberapa icon seperti Irfan Bachdim dan pemain lain yang menjadi daya tarik tersendiri.

"Harusnya besar (peluang bisnis sepakbola), siapa sih orang Indonesia yang enggak hobi dengan bola. Ini bisa jadi industri yang menarik dan masif," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat