KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam situasi pandemi Covid-19, daya beli masyarakat menjadi terbatas di tengah perlambatan ekonomi sekaligus pembatasan wilayah. Hal ini praktis membuat tren transaksi penarikan tunai semakin lesu. Menurut data Bank Indonesia, transaksi penarikan tunai di bank turun sebesar 9,4% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1.695 triliun per Juli 2020. Kendati demikian, hal itu tidak membuat bank berkecil hati. Malah, beberapa bank besar yang dihubungi Kontan.co.id justru berniat untuk memperbanyak mesin setor tarik tunai alias Cash Recycle Machine (CRM). CRM ke depan juga diramal akan menggantikan fungsi ATM, lantaran jauh lebih efisien dan hemat. Selain punya fungsi ATM pada umumnya, mesin CRM juga menggantikan peran teller di kantor cabang. Nah berdasarkan data yang dihimpun oleh PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) saat ini jumlah ATM milik empat bank pelat merah memang sangat dominan.
Ini alasan bank akan lebih gencar menambah ATM setor tarik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam situasi pandemi Covid-19, daya beli masyarakat menjadi terbatas di tengah perlambatan ekonomi sekaligus pembatasan wilayah. Hal ini praktis membuat tren transaksi penarikan tunai semakin lesu. Menurut data Bank Indonesia, transaksi penarikan tunai di bank turun sebesar 9,4% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1.695 triliun per Juli 2020. Kendati demikian, hal itu tidak membuat bank berkecil hati. Malah, beberapa bank besar yang dihubungi Kontan.co.id justru berniat untuk memperbanyak mesin setor tarik tunai alias Cash Recycle Machine (CRM). CRM ke depan juga diramal akan menggantikan fungsi ATM, lantaran jauh lebih efisien dan hemat. Selain punya fungsi ATM pada umumnya, mesin CRM juga menggantikan peran teller di kantor cabang. Nah berdasarkan data yang dihimpun oleh PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) saat ini jumlah ATM milik empat bank pelat merah memang sangat dominan.