Ini alasan Bank Ekonomi go private



JAKARTA. Manajemen PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (BAEK) memutuskan untuk menjadi perusahaan tertutup dan keluar dari papan pencatatan Bursa Efek Indonesia (BEI). Apa alasannya?

Wahyu Adiguna, Head of Corporate Communication Bank Ekonomi Raharja mengatakan, alasannya adalah saham BAEK tidak aktif diperdagangkan di BEI.

"Kami memperoleh persetujuan prinsip dari OJK untuk menyelesaikan delist dan go private dengan alasan saham tidak likuid," ujarnya Senin (16/2) malam.


Mengutip data RTI, kepemilikan saham publik BAEK per akhir Desember 2014 hanya 1,06%. Sementara HSBC Asia Pacific Holdings (UK) Limited sebesar 98,94%. Jadi, pantas saja kalau saham BAEK tidak likuid.

Jika saja HSBC melepas sejumlah saham ke publik, tentu potensi saham menjadi likuid pasti ada. Lebih lanjut, Wahyu bilang pihaknya harus mengantongi restu dari pemegang saham independen.

Oleh karena itu, Bank Ekonomi berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Mei 2015 mendatang. Ia juga mengklaim, aksi go private dan delisting ini tidak akan berdampak apapun pada bisnis perseroan.

"Business as usual," tutur Wahyu.

Seperti diketahui, Anthony Colin Turner, Direktur Utama BAEK dalam surat resminya, Senin (16/2), mengutarakan rencana go private dan delisting tersebut. Ia juga meminta BEI menghentikan perdagangan saham perseroan menyusul rencana itu.

Mulai sesi I perdagangan hari ini, Selasa (17/2), otoritas Bursa pu melakukan suspensi saham BAEK di seluruh pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia