Ini alasan BEI berlakukan tambahan bobot free float di indeks



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk menambahkan perhitungan baru pada penentuan bobot penghuni indeks dengan menambahkan porsi atau besaran jumlah saham yang beredar (free float). Implementasi perhitungan baru pada indeks ini diharapkan terjadi paling lambat pada minggu ketiga bulan November.

Hasan Fawzi, Direktur BEI mengatakan, sebelumnya bursa memang telah merencanakan untuk melakukan menambahkan perhitungan free float pada bobot di dalam indeks. Ada dua rencana yang disiapkan yakni melakukan penyempurnaan kepada indeks yang sudah ada atau pembuatan indeks baru.

“Berdasarkan hasil diskusi dengan manajer investasi, anggota bursa dan pemilik saham besar, dikerucutkan bahwa yang diambil adalah penyempurnaan indeks lama. Bukan pembuatan indeks baru,” ujarnya saat ditemui di BEI, Senin (12/11).


Adapun, penerapan lebih awal akan dilakukan pada indeks LQ45 dan IDX30. Menurut Hasan, tujuan utama dari penambahan perhitungan ini adalah mempertimbangkan ketersediaan saham (investable) pada indeks yang dijadikan acuan.

“Saham yang tadinya memiliki bobot tinggi dari kapitalisasi pasar, akan disesuaikan dengan free float. Ini akan menuju tingkat keseimbangan yang baru. Kamu juga memastikan ada kecukupan ketersediaan barang pada saat ada perubahan portofolio investasi yang dilakukan,” ujarnya.

Untuk diketahui, perhitungan ini hanya mencakup bobot saham di dalam indeks. Tidak termasuk perhitungan penghuni indeks. Setelah muncul penghuni indeks yang ditetapkan seperti di LQ45 dan IDX30 maka perhitungan free float untuk melihat bobot baru dimasukkan.

Terkait respons pasar, menurutnya berdasarkan hasil diskusi semua manajer investasi menyambut positif rencana ini. Kondisi pasar yang menurun pada perdagangan akhir pekan lalu lebih disebabkan efek sesaat karena adanya penyesuaian portofolio. Selebihnya akan lebih stabil.

Selain itu, dengan adanya aturan baru ini, BEI juga akan mempercepat pengumuman terbaru penghuni indeks yakni pada pertengahan Januari agar terdapat lebih banyak waktu dalam penyelarasan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia