JAKARTA. Senior Executive Vice President Bank Mandiri, Rico Usthavia Frans menjelaskan alasan di balik kenaikan besaran biaya administrasi transaksi transfer antarbank di galeri mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) adalah lantaran biaya operasional ATM yang mahal. Rico bilang, biaya pembelian satu unit mesin ATM adalah sebesar US$ 7.000-US$ 8.000. Namun, biaya operasional ATM di bank dengan kode saham BMRI ini adalah sebesar Rp 16 juta sampai dengan Rp 17 juta per bulan termasuk biaya amortisasi, telekomunikasi dan juga pengisian uang. Nah, berbagai biaya tersebut harus ditanggung oleh masing-masing bank. Tentu jumlah tersebut bukan angka yang kecil. "Biaya transaksi secara umum merupakan biaya investasi yang besar dan ditanggung oleh bank. Biaya operasional merupakan biaya yang mahal," jelas Rico di Jakarta, Senin (8/9).
Ini alasan biaya transfer antarbank di ATM naik
JAKARTA. Senior Executive Vice President Bank Mandiri, Rico Usthavia Frans menjelaskan alasan di balik kenaikan besaran biaya administrasi transaksi transfer antarbank di galeri mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) adalah lantaran biaya operasional ATM yang mahal. Rico bilang, biaya pembelian satu unit mesin ATM adalah sebesar US$ 7.000-US$ 8.000. Namun, biaya operasional ATM di bank dengan kode saham BMRI ini adalah sebesar Rp 16 juta sampai dengan Rp 17 juta per bulan termasuk biaya amortisasi, telekomunikasi dan juga pengisian uang. Nah, berbagai biaya tersebut harus ditanggung oleh masing-masing bank. Tentu jumlah tersebut bukan angka yang kecil. "Biaya transaksi secara umum merupakan biaya investasi yang besar dan ditanggung oleh bank. Biaya operasional merupakan biaya yang mahal," jelas Rico di Jakarta, Senin (8/9).