KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memulai rencana pengembangan bisnis perusahaan dengan mengakuisisi perusahaan di bidang keuangan tahun ini. Realisasi ini dimulai dengan menandatangani perjanjian pembelian saham bersyarat (Conditional Shares Purchase Agreement/CSPA) PT Permodalan Nasional Madani Investment Management (PNM IM) dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Emiten bersandi saham BBTN tersebut memboyong 33.000 saham atau setara 30% saham PNM di PNM IM. Dari aksi korporasi ini, Bank BTN mengeluarkan dana senilai Rp 114,3 miliar atau sekitar dua kali nilai buku (price book value/PBV). Direktur Utama BTN Maryono menjelaskan, ada banyak potensi yang dapat digali oleh BTN di PNIM. Salah satunya adalah dengan mencari tambahan pemasukan lewat pengelolaan dana Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang diproyeksi bisa mencapai Rp 50 triliun.
Ini alasan BTN beli 30% saham PNM Investment Management
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memulai rencana pengembangan bisnis perusahaan dengan mengakuisisi perusahaan di bidang keuangan tahun ini. Realisasi ini dimulai dengan menandatangani perjanjian pembelian saham bersyarat (Conditional Shares Purchase Agreement/CSPA) PT Permodalan Nasional Madani Investment Management (PNM IM) dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Emiten bersandi saham BBTN tersebut memboyong 33.000 saham atau setara 30% saham PNM di PNM IM. Dari aksi korporasi ini, Bank BTN mengeluarkan dana senilai Rp 114,3 miliar atau sekitar dua kali nilai buku (price book value/PBV). Direktur Utama BTN Maryono menjelaskan, ada banyak potensi yang dapat digali oleh BTN di PNIM. Salah satunya adalah dengan mencari tambahan pemasukan lewat pengelolaan dana Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang diproyeksi bisa mencapai Rp 50 triliun.