Ini alasan di balik lonjakan 60% volume perdagangan Wall Street



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Turun mesin sektor teknologi dan media di Wall Street yang bertepatan membawa semburan volume semburan perdagangan pada hari Jumat (21/9) dan bisa berlanjut di hari-hari berikutnya.

Setelah penutupan pada hari Jumat, Indeks Dow Jones dan S&P siap untuk mengatur kembali beberapa sektornya dan meluncurkan indeks sektor telekomunikasi sebagai sektor layanan komunikasi.

Sekitar 10,87 miliar saham berpindah tangan di bursa AS pada hari Jumat, volume tertinggi sejak 9 Februari dan salah satunya sesi volume tertinggi tahun ini, menurut Thomson Reuters. Sebagian besar volume datang dalam 15 menit terakhir hari perdagangan.


Dari 10 sektor teknologi S&P, persentase penurunan dialami oleh tiga perusahaan yang bergabung dengan sektor komunikasi baru. Twitter menjadi pecundang terbesar dengan penurunan 4,5%, sementara Facebook ada di urutan keempat dengan penurunan 1,9%. Adapun Alphabet berada di urutan ketujuh dengan penurunan 1,6%.

Reorganisasi oleh S&P dan MSCI dari Industri Global Klasifikasi Standar melibatkan saham-saham kelas berat S&P 500 seperti Facebook Inc, Netflix Inc, dan Alphabet Inc.

Sektor telekomunikasi, yang saat ini memiliki bobot sekitar 2% dari seluruh S&P 500, diperkirakan berbobot 11% di bawah sektor baru bertajuk layanan komunikasi. 

Sebaliknya, sektor teknologi yang berbobot sekitar 26% diperkirakan turun tinggal 20%. Sektor consumer discretionary cenderung turun 13% menjadi sekitar 11%. Consumer discretionary merujuk pada saham-saham perusahaan penyedia barang dan jasa yang berkaitan dengan kebutuhan konsumen, tapi bukan kebutuhan pokok.

Di antara saham paling aktif di Bursa Efek New York dan Nasdaq pada hari Jumat, AT&T, Verizon Communications, dan Facebook, akan berada di sektor baru sektor layanan komunikasi.

EBay yang juga masuk dalam 25 besar saham paling aktif di Nasdaq pada hari Jumat, dipindahkan dari sektor teknologi ke dalam sektor barang diskresioner, yang akan menghasilkan dana manajer perlu membeli lebih dari 2,7 juta saham di pasar online, menurut ITG.

Apple akan tetap di sektor teknologi tetapi saham mengambangnya turun 5% karena kepemilikan Berkshire Hathaway posisi tumbuh di pabrik iPhone itu.

Beberapa ahli strategi memperkirakan perubahan sektor ini kecil menimbulkan gangguan ke pasar karena para pengelola uang sudah lama mempersiapkan. Indeks Dow Jones S & P mengumumkan perombakan pada November 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana